IlustrasiBANJARBARU, KOMPAS.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan menitipkan 40 ekor buaya muara atau Crocodylus porosus ke kolam baru milik salah satu perusahaan tambang di Batu Licin, Kabupaten Kota Baru yang berniat melakukan konservasi terhadap satwa itu.
Proses pemindahan berlangsung dua hari, mulai Selasa (14/6/2011). Buaya yang beberapa di antaranya memiliki panjang hingga 3,5 meter lebih itu diangkat dari dua kolam milik PT Alas Watu Utama di Banjarbaru. Semua buaya berjumlah 85 ekor buaya , namun 45 ekor sisanya nantinya dibawa ke tempat penangkaran di Banten.
Proses pengangkatan buaya berumur rata-rata sekitar 20 tahun itu membutuhkan waktu lama. Sebelum mulut dan kakinya diikat menggunakan lakban, buaya-buaya itu lebih dulu dilemahkan dengan listrik bertegangan rendah dan suntik bius.
Sejumlah pekerja juga sempat membongkar peti kayu berkukuran lebar 60 sentimeter (cm), tinggi 40 cm, dan panjang 400-600 cm lantaran badan buaya ada yang terlalu besar.
Menurut Haitami staf BKSDA buaya-buaya itu tadinya dipelihara oleh PT Alas Watu Utama dengan izin penangkaran yang dikeluarkan tahun 1988. Seiring berkurangnya perusahaan hak pengusahaan hutan (HPH), nasib perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan itupun berakhir.
Sedang izin penangkaran buaya habis pada tahun 2008. Karena izinnya habis, buaya itu kemudian diserahkan ke PT Daya Sakti, induk perusahaan Alas Watu Utama. Karena biaya pemeliharaanya cukup besar, oleh PT Daya Sakti buaya ini kemudian diserahkan ke BKSDA.
Sebelumnya, jumlah buaya yang menempati ke dua kolam masing-masing berukuran lebih dari 100 ekor . Namun, buaya lainnya mati, salah satunya akibat saling serang antar buaya.
Podunge Nurani Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Banjarbaru mengatakan buaya yang dipindahkan tetap dalam pengawasan BKSDA dan perusahaan yang bersangkutan. Menggandeng perusahaan adalah salah satu cara yang dianggap efektif untuk menjaga keberlangsungan satwa.
Di Kalsel sendiri jumlah buaya masih cukup banyak, salah satunya di Kabupaten Barito Kuala, di salah satu pulau kecil di Sungai Barito. "Memang secara keseluruhan belum ada penelitian mendalam soal buaya di Kalsel," ujar Nurani.
Source: kompas regional
Berita Lain:- Pupuk Bersubsidi Jadi Rebutan
- Kantor DPC PDIP Brebes Disegel
- Siswa Miskin Dimintai Biaya Rp 2 Juta
- Siswa Miskin Dimitai Biaya Rp 2 Juta
- Bali Antisipasi Teror saat Vonis Baasyir
+ Arsip Berita Indonesia - BKSDA Titipkan 40 Buaya Muara.
--
Source: http://arsipberita.com/show/bksda-titipkan-40-buaya-muara-246878.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar