BANDA ACEH, KOMPAS.com – Meskipun saat ini di Aceh diterapkan syariat Islam, kerukunan antarumat beragama di wilayah ini tetap terjaga. Kedepan hal tersebut harus dijaga dengan meningkatkan komunikasi dan dialog antarumat beragam guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik beragama seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia beberapa waktu terakhir.
Hal tersebut terungkap dalam silaturahim antarumat beragama di Banda Aceh, Rabu (15/6/2011). Dalam silaturahim tersebut hadir to koh-tokoh lintas agama dari sejumlah perwakilan organisasi keagamaan di Jakarta dan Banda Aceh, serta perwakilan umat beragama di Banda Aceh, seperti dari MUI, PGI, Walubi, NU, Muhammadiyah, FPI, dan lain sebagainya.
Acara tersebut juga diisi dengan kunjungan ke rumah Mesjid Al Mahgfirah Banda Aceh dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Banda Aceh. Kunjungan keagamaan ini akan dilanjutkan Kamis (16/6/2011) ke Gereja Katolik Hati Kudus, Wihara Dharma Bakti, dan Kuil Hindu Keudah, Banda Aceh. Acara dialog multikultural ini sudah dimulai sejak Selasa (14/6/2011) lalu dan diprakarsai Kementerian Agama.
Dalam pertemuan itu, masing-masing perwakilan menyampaikan kebanggaannya atas terjaganya toleransi antara umat beragama di Aceh walaupun ada penerapan syariat Islam di provinsi ini. Umat minoritas merasa aman dan cukup mendapat kebebasan dalam menjalankan ritual keagamannya di tengah dominasi mayoritas.
"Alhamdulillah, banyak hal yang diperoleh dari dialog antaragama dan silaturahim ini. Masing-masing pihak bisa sambung rasa. Mereka juga menyampaikan selama ini tak ada masalah dalam kehidupan beragama di sini," kata Kepala Subbagian Hukum Hubungan Masyarakat dan Kerukunan Umat Beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Juniazi, di sela-sela silaturahim di Gereja HKBP Banda Aceh.
Dia menambahkan, dalam sejarah Aceh, tak pernah terjadi konflik antaragama seperti yang terjadi di Poso dan Ambon. Konflik yang pernah terjadi di Aceh selama ini lebih karena persoalan politik dan ekonomi, bukan agama.
Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar yang turut dalam dialog mengatakan, ke depan dialog semacam ini harus terus dikembangkan. Meskipun hingga saat ini hubungan antarumat beragama di Aceh kondusif dan rukun, silaturahim harus tetap ditingkatkan dan dipupuk guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik.
"Semoga dialog antarumat beragama ini akan terus menguatkan hubungan baik yang sudah berjalan selama ini," kata Nazar.
Source: kompas regional
Berita Lain:- Warga Semarang Shalat Gerhana
- Bocah 11 Tahun Tewas di Kolam Renang
- Pembeli Stres Gara-gara Antre di SPBU
- Petani Tebu Terancam Terjerat Hutang
- Melahirkan Bayi Pria, Pulang Bawa Wanita
+ Arsip Berita Indonesia - Kerukunan Umat Beragama di Aceh Terjaga.
--
Source: http://arsipberita.com/show/kerukunan-umat-beragama-di-aceh-terjaga-247705.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar