6.15.2011

Rob dan Abrasi Terus Melanda Pesisir Tegal


4255809p Rob dan Abrasi Terus Melanda Pesisir Tegal
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Ilustrasi

TEGAL, KOMPAS.com - Rob dan abrasi masih terus melanda wilayah pesisir di Kota Tegal, Jawa Tengah, seperti di Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat dan Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur.

Di Kelurahan Muarareja, rob dan abrasi melanda kawasan pemukiman dan tamba k warga, sedangkan di Kelurahan Panggung, abrasi merusak tambak di wilayah itu.

Tarni (37), warga Kelurahan Muarareja, Rabu (15/6/2011) mengatakan, selama bertahun-, rob selalu melanda wilayahnya. "Saat ini, rob juga masih terjadi, terutama apabila ombak besar dan air laut pasang. Biasanya, rob muncul pada sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB," katanya.

Untuk menghalangi rob agar tidak masuk ke rumahnya, pada enam bulan yang lalu, ia terpaksa memasang tanggul pada pintu masuk rumah, dengan biaya sekitar Rp 7 juta. Namun karena terus terkena air laut, saat ini tanggul tersebut sudah mulai rusak dan pecah. "Ini perlu diurug lagi, butuh biaya lagi," katanya.

Kondisi tersebut, lanjutnya, sangat membebani keluarganya. Selama ini, ia hanya mengandalkan penghasilan dari berjualan makanan kecil di warung.

Khotijah (40), warga RT 3, RW 3, Kelurahan Muarareja mengatakan, warga ingin agar penanganan rob dan abrasi dilakukan secara tepat. Menurut dia, rob melanda kawasan pesisir hingga jarak 500 meter dari pantai, dan menggenangi puluhan rumah warga.

"Tanggul tambak juga rusak terkena ombak, kalau petani harus membetulkan tanggul sendiri tidak mampu," katanya.

Selain menghambat aktivitas warga, rob juga menimbulkan kerugian bagi petani tambak. Saat rob, banyak ikan dalam tambak yang hilang terbawa air laut.

Dari sekitar 3.000 benur yang ditebar pada tambak, ia hanya mendapatkan sekitar tiga kwintal bandeng, dengan masa pemeliharaan empat bulan.

Padahal seharusnya dari jumlah benur tersebut, bisa diperoleh sedikitnya empat kwintal bandeng. Dengan harga bandeng sekitar Rp 11.000 per kilogram, petani hanya mendapatkan hasil sekitar Rp 3,3 juta. Padahal, biaya pakan yang dikeluarkan mencapai Rp 2 juta.

Wali Kota Tegal, Ikmal Jaya mengatakan, untuk mengatasi rob dan abrasi, pada ini Pemkot Tegal akan membangun 19 groin (bangunan pemecah gelombang), serta sabuk pantai sepanjang 100 meter. Hingga 2010, jumlah groin yang sudah terpasang di wilayah pesisir Kabupaten Tegal sekitar 71 groin.

Secara bertahap, pemkot akan terus menambah groin di sepanjang pantai Kota Tegal, yang mencapai panjang enam kilometer. Groin akan dipasang hingga jarak antar groin sekitar 50 meter. Selain itu pada ini, Pemkot Tegal juga tengah membuat master plan untuk penanganan rob di Kota Tegal.

Tidak Atasi Rob

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Tegal, Abdullah Sungkar menilai, pembangunan groin tidak akan menyelesaikan masalah rob di Kota Tegal.

Pembangunan groin hanya untuk menanggulangi abrasi, karena berfungsi melemaskan energi gelombang laut. Pembangunan dinding laut juga rawan longsor, apabila hanya menggunakan batu kali.

Menurut dia, perlu upaya penanganan menyeluruh, untuk mengatasi rob. Penanganan tidak hanya dilakukan pada kawasan pantai, tetapi juga pada sungai-sungai yang berhubungan dengan laut. "Tanggul sungai harus ditinggikan, jadi penanganan tidak hanya di pantai, tetapi kesatuan," katanya.

Selain itu, hal terpenting lainnya yaitu menciptakan kesadaran bagi masyarakat dan pemerintah sendiri, agar mampu hidup selaras dengan alam.

Hutan-hutan rawa harus dilestarikan kembali, karena berfungsi sebagai penangkap pasir. Selama ini, hutan rawa di T egal justru banyak yang diurug, dengan alasan kumuh.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

 Rob dan Abrasi Terus Melanda Pesisir Tegal

Source: kompas regional

Berita Lain:

+ Arsip Berita Indonesia - Rob dan Abrasi Terus Melanda Pesisir Tegal.


naomi 15 Jun, 2011


--
Source: http://arsipberita.com/show/rob-dan-abrasi-terus-melanda-pesisir-tegal-247681.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Berita Unik Seputar Dunia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com