8.02.2011

App iPhone Ini ‘Hidupkan’ Sejarah Lama London


Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

118475 londonium  peninggalan romawi kuno di london 300 225 App iPhone Ini Hidupkan Sejarah Lama London

VIVAnews – Kerajaan Romawi pernah menguasai daratan Inggris selama kurang lebih empat abad. Mungkin Romawi telah meninggalkan daratan Inggris pada abad ke-5 masehi. Namun, peninggalannya masih tersisa: Permukiman Londinium, yang kemudian berkembang menjadi London di era modern.

Sejumlah reruntuhan seperti tembok-tembok masih terlihat berdiri di permukiman yang menjadi penanda sisa peninggalan kerajaan Romawi sejak awal abad Masehi ini. Sisanya, terkubur, bersama sejarah London yang semakin berkembang.

Tapi, sebuah aplikasi iPhone kini hadir untuk ‘menghidupkan’ kembali Londinium. Aplikasi bernama Streetmuseum: Londinium, merupakan hasil kerja sama Museum Arkeologi London dan stasiun televisi History.

Pengguna aplikasi ini bisa keliling London dan membandingkan masa kini dengan ilustrasi/rekaan di saat Romawi masih menguasai London.

Secara virtual, pengguna aplikasi ini juga bisa melakukan ekskavasi, dengan menjentikkan jari di layar iPhone, untuk memunculkan benda yang terkubur. Kemudian akan muncul sejumlah informasi mengenai suatu artefak yang dipilih.

Kepala Arsip dan Koleksi Arkeologi di Museum London, Roy Stephenson, merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap konten aplikasi. “Saya ingin orang-orang menyerap sejarah, yang bisa dicari sekedar di museum atau galeri,” kata Stephenson, seperti dikutip stasiun berita CNN.

“Jadi jika Anda menapaki jalan ini, Anda akan sadar berada di lanskap bersejarah. Dan itu ada di sekitar Anda,” lanjutnya.

Stephenson juga berharap masyarakat akan lebih tergoda untuk mengeksplorasi temuan, dari koleksi yang ada di museum. “Ini merupakan representasi minor dari koleksi kami. Hanya puncak dari gunung es,” jelasnya.

History Channel bertanggung jawab untuk memvisualisasikan ilustrasi kehidupan masyarakat zaman Romawi Kuno. Visualisasi itu juga dilakukan dengan menggunakan aktor profesional, yang menggambarkan aktivitas belanja, beribadah, dan berkelahi.

Steven Allen dari History Channel ditugaskan membuat sembilan scene, setting, dan pemeran kehidupan Romawi Kuno. “Kami tahu di mana itu seharusnya terjadi, kami tahu bagaimana mereka membuat keramik, kami tahu di mana mereka berduel. Jadi kami harus bekerja untuk membuat ilustrasi tersebut,” ucapnya.

Streetmuseum: Londinium dikembangkan dari aplikasi sebelumnya. Aplikasi itu membandingkan sejarah London dengan keadaan kontemporer.

Sejumlah fitur dikembangkan dari aplikasi sebelumnya, antara lain fitur ekskavasi. Stephenson kemudian menjelaskan, sebagian besar situs berlokasi di tengah kota. Tapi aplikasi ini juga menunjukkan obyek menarik dari 33 kawasan yang ada di London.

Jadi jika Anda ke Croydon di London Selatan misalnya, aplikasi akan menunjukkan di mana Anda bisa menemukan emas di masa Romawi Kuno yang ada di lokasi itu. Atau jika Anda ke utara, di Highgate, Anda bisa menemukan di mana lokasi pembuatan tembikar.

“Ini sangat bermanfaat. Jika Anda ‘buta’ mengenai sejarah Romawi di London, dalam 20 – 30 menit menggunakan aplikasi ini, Anda akan cepat mengerti,” ujar Kevin Brown, agensi kreatif dari Brothers and Sisters, yang mengembangkan aplikasi ini.

Source: vivanews

Berita Lain:

+ Arsip Berita Indonesia - App iPhone Ini ‘Hidupkan’ Sejarah Lama London.


anne.a 02 Aug, 2011


--
Source: http://arsipberita.com/show/app-iphone-ini-hidupkan-sejarah-lama-london-280591.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Berita Unik Seputar Dunia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com