JAKARTA: Gejolak pasar modal di Amerika Serikat (AS) dan Eropa membuat kekhawatiran baru dalam perekonomian Indonesia, tapi Bank Indonesia (BI) justru meyakinkan bahwa gejolak pasar modal di AS tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan.
“Kita tidak perlu khawatir yang berlebihan dengan perkembangan ini, koreksi yang terjadi di instrumen pasar yang likuid seperti di pasar saham biasa terjadi karena profit taking khususnya saham-saham yang telah pada price earning ratio (PER) yang tinggi” kata Deputi Gubernur BI, Hartadi Sarwono ketika dihubungi Minggu (7/8).
“Saya memperkirakan ketahanan perekonomian kita cukup tinggi tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi yang ditunjang oleh ekspor dan investasi,” tambahnya.
Hartadi sangat berkeyakinan gonjang-ganjing dan profit taking yang terjadi di AS dan Eropa tidak akan berpengaruh besar terhadap ekonomi makro Indonesia, terutama melihat pertumbuhan 6,5% di kwartal II tahun ini. Bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang stabil saja, Hartadi juga melihat neraca pembayaran juga masih kuat.
“Neraca pembayaran kita juga cukup baik yang masih menyumbang pada peningkatan cadangan devisa yang sudah diatas Rp123 miliar. Ini akan menambah kepercayaan investor bahwa bank sentral akan dapat memanage fluktuasi dgn baik,” tambahnya. (Fid/X-12)
Source: media indonesia
Berita Lain:- Krisis AS dan Eropa Ancam Stabilitas RI?
- Pemerintah Diharapkan Ambil Langkah Krusial
- Sulsel Sumbang 17.000 TKI per Tahun
- Indonesia bakal Kebanjiran Dana Asing
- Hatta Siapkan 50 Bus untuk Mudik Gratis
+ Arsip Berita Indonesia - Ketahanan Ekonomi RI Masih Cukup Tinggi.
--
Source: http://arsipberita.com/show/ketahanan-ekonomi-ri-masih-cukup-tinggi-285620.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar