8.10.2011

Meski Cacat, Budi Ceria Berpuasa


Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
2133486620X310 Meski Cacat, Budi Ceria Berpuasa IMANUEL MORE GHALE Budi (17) dibopong ayahnya Kodir (57) menuju mushala sebuah SPBU di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2011), untuk menunaikan shalat Magrib.

JAKARTA, KOMPAS.com - Budi Nurjaman (17) tidak memiliki tangan dan kaki yang sempurna. Ia terlahir dengan kedua pasang kaki dan tangan yang cuma separuh atau buntung. Alhasil, Banyak hal yang tidak dapat dilakukannya sebagaimana manusia normal. Namun, kekurangannya tidak menghilangkan keceriaan Budi.

Hal itu tertangkap jelas saat menikmati hidangan buka puasa bersama ayahnya, Kodir (57), di trotoar depan kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2011).

Untuk menikmati sesendok nasi, Budi harus menjepit sendok dengan kedua lengan, mendorongnya ke dalam tumpukan nasi. Kemudian, ia akan mendekatkan mulutnya ke pinggiran piring dan menekan sendok dengan salah satu lengannya agar terangkat dan terarah ke mulutnya.

Tentu saja, menggerak-geserkan sendok dengan dua lengan tanpa genggaman tidak mudah, apalagi saat nasi di piring tinggal sedikit. Kesulitan itu tidak menghilangkan keisengan Budi.

Sate ayam dari pedagang angkringan di pinggir jalan mampu disantap dengan cepat. Tusuk sate tidak dibiarkannya tertumpuk di atas piring karena akan mengganggu cara makannya. Setelah mengedipkan mata ke arah KOMPAS.com, dengan gesit tusuk demi tusuk sate dilemparkannya ke arah ayahnya dengan teknik yang rumit. Kodir yang juga sedang asyik menikmati santapan jelas terkejut saat badannya terkena lidi sate.

"Wah, ngerjain orangtua aja anak ini," kata Kodir sambil menoleh ke arah anaknya. Sementara, Budi pura-pura serius menikmati makanannya tanpa menoleh ke arah ayahnya.

Saat ditanyai tentang pengaruh aroma tak sedap dari selokan jalan, Beni dengan enteng menjawab, ia tak terganggu. "Yang mengganggu bau badan ini nih," katanya sambil nyengir dan menunjuk kepada ayahnya.

Sebelumnya, seusai menunaikan sholat magrib di mushala salah satu SPBU di daerah Kuningan, ia dengan santainya melompat untuk menjangkau pundak Kodir yang berjalan di depannya. Ia langsung tergelak melihat kekagetan ayahnya. Lompatan Budi hanya bisa menjangkau pinggah sang ayah, tapi Kodir tahu, putranya yang sudah memasuki usia pemuda itu minta dibopong.

"Saya yang mengurus dia sejak lahir. Waktu masih kecil di Ciamis (Jawa Barat) dulu, saya selalu membawa di ke mana-mana, termasuk ke kebun. Sampai sekarang dia selalu bersama saya. Jadinya begini, kami berdua seperti ayah dan anak, kakak dan adik, bisa juga seperti teman," kata Kodir menjelaskan relasi keduanya.

Budi dan Kodir adalah anak dan ayah yang sehari-hari menjajakan rokok berkeliling di beberapa kawasan utama Jakarta. Saban hari, keduanya berangkat dari Cipinang Muara Utara di pagi hari dengan Budi berbaring telungkup di atas sebuah kereta datar yang dilengkapi bantalan, dan Kodir menarik kereta tersebut sambil membawa tempat rokok.

Dari rumahnya, mereka melintasi jalan D.I. Panjaitan hingga ke Cawang-Uki, dilanjutkan ke arah Jalan M.T Haryono hingga ke Jalan Gatot Subroto. Kolong flyover Semanggi menjadi tempat istirahat siang mereka. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menyusuri Jalan Sudirman hingga ke Ratu Plaza dan berbalik menuju Bundaran HI. Sekitar pukul 5.00 sore, keduanya lantas berbalik arah menuju ke rumah dengan menyusuri jalan yang sama.

Hal ini sudah berlangsung sejak tahun 1999, saat Kodir memutuskan hijrah ke Jakarta. Tak heran bila polisi, pengojek, pedagang angkringan hingga pemulung yang berada di jalan-jalan yang disebutkan tadi, sudah sangat mengenal keduanya.

Source: kompas megapolitan

Berita Lain:

+ Arsip Berita Indonesia - Meski Cacat, Budi Ceria Berpuasa.


dewa 10 Aug, 2011


--
Source: http://arsipberita.com/show/meski-cacat-budi-ceria-berpuasa-287148.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Berita Unik Seputar Dunia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com