Dian mengatakan, tumpukan uang kuno diduga peninggalan zaman Jepang tersebut berada dalam brankas kuno terbuat dari besi yang sudah berkarat, ditemukan warga di dalam kantor kepala desa saat mereka melakukan rehab kantor tersebut.
“Brankas itu sebenarnya sudah lama terletak begitu saja di dalam salah satu ruangan kantor kepala desa. Namun selama ini tidak ada yang berani mengambilnya karena warga menganggap ruangan tersebut angker, apalagi ruangannya sangat gelap,” terang Nasril.
Namun saat kantor tersebut akan dilakukan rehab karena kondisi kantor yang sudah tua itu mau tidak mau brankas tua terlihat jelas ruang itu termasuk salah satu yang harus diperbaiki mengingat sebagian atap ruang sudah jebol sehingga cahaya masuk ke ruangan.
“Warga yang melihat ada brankas, mencoba masuk dan mengambil brankas tersebut. Setelah brankas dibuka ternyata berisi tumpukan uang zaman Jepang dan beberapa berkas yang tulisannya masih menggunakan ejaan bahasa Indonesia lama,” papar Kades.
Namun sayangnya, saat ditemukan kondisi uang dan berkas tersebut sudah dalam keadaan rusak dimakan usia. Apalagi brankas tersebut sudah tersiram air hujan karena atap yang jebol.
Dikatakan Kades, saat ini uang kuno temuan warga tersebut untuk sementara waktu disimpan di rumah untuk selanjutnya dilaporkan kepada Pemkab Kerinci untuk disimpan lebih lanjut.
Lebih jauh dia juga memaparkan, bukti kuat kalau uang tersebut adalah peninggalan masa pendudukan penjajahan Jepang di Indonesia adalah ditemukannya beberapa data tertulis tentang tahun keberadaan uang tersebut.
“Pada uang kuno yang ditemukan tersebut terdapat tulisan `De Japansch Regeering Betaalt Toonder Half Gulden`. Sementara Pada uang itu tidak dicantumkan tahun pencetakannya,” ungkapnya.
Sementara pada berkas-berkas yang masih terbaca, ditemukan berita acara tentang pembayaran iuran pajak ternak yang berbunyi `Maklumat Residen Sumatera Barat, 1 Djuli 1947, no: 17/1947 tentang pajak ternak`.
“Berkas ini membuktikan betapa patuhnya warga Kerinci pada zaman dulu membayar pajak, meskipun itu kepada pemerintaah penjajah,” kata Nasril.
Karena itulah uang kuno dan berkas itu diduga kuat merupakan peninggalan zaman penjajahan Jepang atau Belanda mengingat pada tahun itu adalah masa-masa transisi antara pemerintahan Jepang ke RI dan awal kembali bercokolnya Belanda yang kembali ingin menjajah RI, apalagi mengingat gedung tempat ditemukannya brankas adalah bangunan tua peninggalan zaman penjajahan dulu.
“Setelah terakhir kali sempat dipakai oleh Belanda, gedung tersebut sempat menjadi kantor `kemendapoan` yakni sistem pemerintahan berdasarkan adat di Kerinci dan akhirnya sekarang dijadikan kantor Kepala Desa Koto Baru Hiang,” katanya.
Namun lebih jauh, Nasril menyayangkan dirinya tidak bisa menghitung berapa jumlah total uang kuno yang tersimpan dalam brankas tersebut karena kondisinya yang sudah tidak bisa dihitung karena kerusakan berat.
“Tidak bisa kita hitung karena kondisi uangnya yang umumnya terbuat dari kertas itu telah rusak dan yang tersisa utuh sangat rentan sobek karena kondisi kertasnya yang sudah tidak lagi kuat. Yang jelas ini adalah temuan yang luar biasa jika kita kaitkan dengan momentum HUT RI yang sebentar lagi kita rayakan, ini bukti jejak sejarah perjuangan rakyat di Kerinci semasa melawan penjajah dulu,” tegasnya.
(ANT-144)(Y008)
Editor: Ella Syafputri
COPYRIGHT © 2011
Source: AntaraNews.com – Peristiwa
Berita Lain:- Hakim Antasari tidak Cukup hanya Diganjar Sanksi Nonpalu
- Budaya Ewuh Pakewuh Hambat Transparansi Informasi
- Aroma Kolusi Berhembus Jelang Pemilihan Pimpinan KPK
- Negara tidak Berbuat Apa-Apa?
- Benny tidak Mau lagi Bicara soal Pertemuan Nazaruddin-Chandra Hamzah
+ Arsip Berita Indonesia - Ditemukan Brankas Harta Karun Uang Zaman Jepang.
--
Source: http://arsipberita.com/show/ditemukan-brankas-harta-karun-uang-zaman-jepang-289100.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar