JAKARTA, KOMPAS.com – Sekitar 20.000 peserta dari Jakarta dan sekitarnya menghadiri Konferensi Rajab 1432 H yang dilangsungkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (29/6/2011).
Habib Abdurrachman, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HTI Indonesia menyatakan pentingnya pertemuan tersebut tak lepas dari kesadaran akan situasi bangsa Indonesia yang kian terpuruk dalam hal kesejahteraan ekonomi hingga kehidupan moral dan akhlak. Penyebab utamanya adalah pengaruh kuat sekularisme, liberalisme, dan kapitalisme Barat.
"Karena itu, selamatkan Indonesia dengan khalifah. Kita berharap di Indonesia-lah Khalifah Islam pertama kali ditegakkan," tandas Habib Abdurrachman yang disambut takbir ribuan jamaah yang hadir.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian agenda besar Konferensi Rajab 1432 H di berbagai daerah di Indonesia sepanjang bulan Mei-Juni 2011 yang mengangkat tema "Hidup Sejahtera di Bawah Naungan Khalifah".
Pada saat berbarengan, konferensi Rajab, sebagaimana diinformasikan Ustad Harry Mukti, mantan penyanyi, juga dilangsungkan di stadion Jalak Harupat, Bandung. "Jumlah pesertanya hampir sebesar di sini, kurang lebih 30.000 orang," teriak Harry dari panggung utama.
Para tokoh pimpinan DPP HTI yang hadir dalam konferensi puncak ini di antaranya, Habib Anwar Imam, Farid Wasdi, Tun Kelana Jaya, dan Rachmad Kurnia. Secara bergantian, mereka memberikan sambutan, yang antara lain memberikan gambaran kesejahteraan dan keagungan kerajaan-kerajaan di masa kejayaan khalifah-khalifah Islamiyah.
"Kesejahteraan bukan hanya buah dari sistem ekonomi belaka. Tapi juga sistem hukum, sistem sosial, sistem budaya yang memiliki panduan yang satu," kata Habib Anwar Imam.
Untuk itulah, menurut Habib Anwar, Daulah Khalifah Islam perlu segera diwujudkan di Indonesia. Hanya dengan cara tersebut persatuan umat secara hakiki dan penerapan syariah secara kaffah baru bisa terwujud.
Konferensi kali ini disebutkan sebagai konferensi puncak di bulan Rajab yang diadakan HTI. Tidak hanya peserta dari Jakarta, spanduk-spanduk juga menunjukkan hadirnya kelompok-kelompok asal Karawang hingga Serang, Banten.
Ustad Jukri, ulama asal Serang, mengatakan, ia bersama rombongannya datang menggunakan 10 bus. Menanggapi konferensi Rajab, Ustad Jukri menilai terbentuknya khalifah di Indonesia tidak bisa serta merta. Diperlukan proses pendekatan dan penyadaran masyarakat secara perlahan-lahan akan pentingnya kebangkitan khalifah Islamiyah. "Ya, intinya tergantung dari kita sebagai penegak syariah, sejauh mana usaha kita untuk menjelaskan kepada masyarakat," katanya.
Acara ini dimeriahkan juga dengan atraksi-atraksi teatrikal yang menyelingi tiap ceramah. Aksi akrobatik juga ditampilkan dengan berupa atraksi flying fox yang melintasi atap kedua tribun utama menuju sisi-sisi di dekat panggung utama. Konferensi yang dibuka pada pukul 08.00 pagi itu berakhir sekitar pukul 12.10 WIB.
Source: kompas megapolitan
Berita Lain:+ Arsip Berita Indonesia - Konferensi Rajab Dihadiri 20.000 Peserta.
--
Source: http://arsipberita.com/show/konferensi-rajab-dihadiri-20000-peserta-257252.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar