Berita Unik Seputar Dunia: Perlu Standar Kelayakan Perahu

6.30.2011

Perlu Standar Kelayakan Perahu

6/30/2011 Diposting oleh Muhamad Rian Santoso

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

1744067620X310 Perlu Standar Kelayakan Perahu

k5-11 Keberadaan perahu wisata cukup diminati pengunjung obyek wisata Pantai Glagah Kulon Progo, DI Yogyakarta. Tidak sedikit, nelayan merubah perahunya menjadi perahu wisata.

BOJONEGORO, KOMPAS.com – Sejak September 2010 hingga Juni 2011 tercatat lima kasus perahu terbalik dan tenggelam di Bengawan Solo yang melintasi Bojonegoro. Bupati Bojonegoro, Suyoto, Rabu (29/6/2011) menyatakan perlunya standar kelayakan bagi perahu penyeberangan untuk menekan kecelakaan. Di Bojonegoro sendiri ada sekitar 200 tambangan atau tempat penyeberangan baik yang menghubungkan antar wilayah di Bojonegoro maupun dengan wilayah Tuban, dan Blora Jawa Tengah.

Di Bojonegoro sudah diterbitkan Peraturan Bupati yang mengatur tata kelola perahi penyeberangan termasuk kelayakan perahu, standar keamanan dan keselamatan, tarif minimal dan maksimal hingga pengecekan berkala kondisi kelayakan perahu. Jumlah penumpang dan muatan juga ada batas maksimalnya. "Hal itu sudah kami sampaikan kepada para pemilik perahu yang digunakan untuk jasa penyeberangan sungai dan 164 kepala desa yang dilintasi Bengawan Solo. Ini upaya untuk mencegah kecelakaan," katanya.

Sedikitnya ada dua kejadian kecelakaan perahu penyeberangan yang menelan korban jiwa. Pada 2 Mei lalu, tercatat delapan meninggal satu hilang dan 23 selamat saat perahu penyeberangan yang menghubungkan Dusun Genuk Desa Padang Kecamatan Trucuk menuju Dusun Sale Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu terbalik setelah dihantam batang kayu yang hanyut. Pada peristiwa 27 Juni tercatat 10 orang meninggal dan enam selamat saat perahu penyeberangan yang menghubungkan Desa Kanor Kecamatan Kanor Bojonegoro menuju Desa Kanorrejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban tenggelam karena bocor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro dua kasus perahu penyeberangan yang menimbulkan korban jiwa menunjukkan kondisi perahu sudah tidak layak. "Kayunya tidak lagi kuat karena usianya sudah belasan tahun. Hal itu bisa dilihat perahu yang mengalami kecelakaan dalam kondisi rusak berat, papan kayunya pecah atau paku dan perekatnya lepas saat ditemukan," kata Kasiyanto.

Kasiyanto menjelaskan terkait kecelakaan di tambangan Kanor-Kanorrejo Rengel Tuban, semua korban sudah ditemukan. Enam selamat, 10 orang meninggal. Korban meninggal sudah diserahkan semua ke pihak keluarga setelah diidentifikasi di rumah sakit dan sudah dimakamkan.

Delapan dari 10 orang yang meninggal memiliki hubungan kerabat yang dekat. Mereka adalah Kyat (50), istrinya Jamilah, anaknya Sunarti (22), menantunya Solikhin (30) dan cucunya Diah (4). Korban lainnya Sanadi (40) adik Jamilah, istri Sanadi Warsinah (35) dan anaknya Robi (9).

Korban meninggal dalam peristiwa perahu tenggelam di Bengawan Solo, tepatnya di titik penyeberangan Kanor Bojonegoro-Kanorrejo Rengel Tuban dimakamkan berdampingan. Delapan dari 10 korban yang meninggal punya hubungan kerabat yang dekat.

Jenazah Sanadi, Warsinah, Kayat, Solikhin dan Diah tiba di rumah duka Senin pukul 22.00 dan langsung dimakamkan di makam Dusun Lambangan Desa Bangunrejo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Khusus Solikhin dimakamkan orangtuanya. Adapun Jamilah (45), Sunarti (42), dan Robi (9) tiba di rumah Selasa (28/6/2011) pukul 15.00 juga langsung dimakamkan. "Semua sudah dipersiapkan termasuk galian. Karena mereka semua punya hubungan kerabat makamnya dibuat berdampingan," kata Parsidin, kerabat korban.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Perlu Standar Kelayakan Perahu