“Ini jumlah korban awal dan kami memperkirakan angka itu akan naik,” kata Moussawi kepada Reuters.
Menurut perwira tinggi tersebut, korban cedera mencakup sembilan polisi dan tiga warga sipil.
Satu sumber kementerian dalam negeri mengatakan, dua orang tewas dan 17 cedera, termasuk sembilan polisi, dalam serangan itu.
Serangan terhadap pasukan keamanan Irak meningkat ketika polisi dan militer negara itu bersiap-siap mengambil alih tanggung jawab keamanan dari pasukan AS pada Desember.
Gerilyawan melancarkan sedikitnya delapan serangan ke kantor polisi di Baghdad dan Mosul utara pada Rabu, dengan menggunakan senapan dan peledak.
Serangan bom itu merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang meningkat lagi di Irak dan terjadi beberapa bulan menjelang penarikan penuh pasukan AS.
Ratusan orang tewas dalam gelombang kekerasan terakhir di Irak, termasuk sejumlah besar polisi Irak.
Sebanyak 211 orang tewas dalam kekerasan pada April saja, menurut data resmi, sementara pada Mei jumlah orang Irak yang tewas dalam kekerasan mencapai 177.
Meski kekerasan tidak seperti pada 2006-2007 ketika konflik sektarian berkobar mengiringi kekerasan anti-AS, sekitar 300 orang tewas setiap bulan pada 2010, dan Juli merupakan tahun paling mematikan sejak Mei 2008.
Militer AS menyelesaikan penarikan pasukan secara besar-besaran pada akhir Agustus 2010, yang diumumkannya sebagai akhir dari misi tempur di Irak, dan setelah penarikan itu jumlah prajurit AS di Irak menjadi sekitar 50.000. Sisa pasukan AS itu akan ditarik sepenuhnya pada akhir tahun ini.
Penarikan brigade tempur terakhir AS dipuji sebagai momen simbolis bagi keberadaan kontroversial AS di Irak, lebih dari tujuh tahun setelah invasi untuk mendongkel Saddam.
Namun, pasukan AS terus melakukan operasi gabungan dengan pasukan Irak dan gerilyawan Kurdi Peshmerga di provinsi-provinsi Diyala, Nineveh dan Kirkuk dengan pengaturan keamanan bersama di luar misi reguler militer AS di Irak.
Rangkaian serangan dan pemboman sejak pasukan AS ditarik dari kota-kota di Irak pada akhir Juni 2009 telah menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan pasukan keamanan Irak untuk melindungi penduduk dari serangan-serangan gerilya seperti kelompok militan Sunni Al-Qaida.
Gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaida kini tampaknya menantang prajurit dan polisi Irak ketika AS mengurangi jumlah pasukan menjadi 50.000 prajurit pada 1 September 2010, dari sekitar 170.000 pada puncaknya tiga tahun lalu. (M014/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
Source: AntaraNews.com – Mancanegara
Berita Lain:- Belgia Akan Menarik Setengah Pasukannya
- Belgia Pulangkan Pasukannya dari Afghanistan 2012
- Militer : 32 Taliban Tewas, 25 Cedera
- Hujan Lebat Landa Korsel, Enam Tewas
- Angin Kuat dan Hujan Lebat Guyur Pantai Timur China
+ Arsip Berita Indonesia - Bom Bunuh Diri Serang Kantor Polisi Irak.
--
Source: http://arsipberita.com/show/bom-bunuh-diri-serang-kantor-polisi-irak-255299.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar