Berita Unik Seputar Dunia: Bulog Minta Impor Gula Rafinasi Satu Pintu

6.22.2011

Bulog Minta Impor Gula Rafinasi Satu Pintu

6/22/2011 Diposting oleh Muhamad Rian Santoso

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

1030204153p Bulog Minta Impor Gula Rafinasi Satu Pintu

Rabu, 22 Juni 2011 23:17 WIB

JAKARTA: Untuk menanggulangi terjadinya rembesan gula rafinasi ke pasar di beberapa daerah seperti yang terjadi selama ini, Kepala Badan urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso menegaskan impor gula rafinasi seharusnya dilakukan melalui satu pintu.

“Di mana gula menjadi komoditas strategis. impor rafinasi ini harus terkontrol dan kemudian pengeluaran harus terkontrol. Impor gula harus satu pintu sehingga bisa terkontrol,” katanya di Istana Negara Jakarta, Rabu (22/6). Makanya, muncul usulan agar Bulog mengambil peran stabilisator untuk gula rafinasi ini.

Sejauh ini, Bulog sudah berperan untuk mengimpor gula nonrafinasi yang saat ini mencapai 20 ribu ton. “Bulog selaku stabilitastor tidak akan ikut melepas. Kalau melepas akan menurunkan harga gula. Bulog pun harus berperan di rafinasi,” paparnya.

Sutarto mengaku usulan ini sudah disampaikan ke Kementerian BUMN dalam sejumlah kesempatan. Nah, jika usulan ini dikabulkan pemerintah, Sutarto mengaku telah siap menerima mandat sebagai satu-satunya pintu impor gula rafinasi dan berperan menjaga stabilitas harga. “Namun, semua keputusan di pemerintah,” paparnya.

Seperti diketahui, saat ini tengah terjadi rembesan gula rafinasi di pasar. Padahal gula impor ini khusus diperuntukan untuk kalangan industri. Kementerian Perdagangan menemukan lima daerah adanya rembesan gula rafinasi, di antaranya, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui, untuk kisruh gula rafinasi itu, pemerintah perlu melaksanakan kontrol yang tepat. “Kebutuhan gula secara nasional harus dipenuhi, (pasar) jangan kebanjiran barang yang aneh-aneh,” katanya. Namun, dia tak menyinggung soal usul Bulog itu. Yudhoyono hanya menyebutkan industri gula juga harus meningkatkan produktivitas dan memperbaiki peralatan pabriknya.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat mencurigai adanya pasokan berlebih dan permainan importir dalam perembesan gula rafinasi itu ke pasar konsumen. Akibatnya, harga gula kristal putih terseret turun dan penghasilan petani pun anjlok. (Mad/OL-11)

Source: media indonesia