JAKARTA: Pemerintah telah merampungkan simulasi postur RAPBN Perubahan (RAPBNP) 2011 dengan memperhitungkan rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ada dua opsi penaikan harga BBM yang diajukan pemerintah, yakni Rp500 per liter dan Rp1.000 per liter.
Pengamat Tranportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit menegaskan rencana penaikan harga BBM tersebut harus dibarengi dengan adanya alokasi anggaran pembenahan dan pembangunan transportasi publik.
“Itu yang saya kira harus juga eksplisit dalam RAPBNP. Jadi, kalau ada (potensi) pengurangan subsidi secara eksplisit dalam RAPBNP, juga ada anggaran perbaikan angkutan umum secara eksplisit dalam RAPBNP,” ujar Danang, ketika dihubungi Media Indonesia, Minggu (25/6).
MTI menekankan upaya mengurangi subsidi BBM tidak bisa dipisahkan dari upaya pemerintah memperbaiki pilihan mobilitas bagi masyarakat, antara lain untuk mendorong skema pembiayaan angkutan umum, baik dari sisi infrastruktur maupun layanan angkutannya. “Saya kira itu akan fair dari perspektif kebijakan publik,” jelas Danang
Ditambahkan Danang, MTI secara prinsip mendukung penyesuaian harga BBM secara bertahap untuk tidak memberikan subsidi kepada masyarakat yang tidak berhak. Dengan demikian, tidak ada beban fiskal pemerintah bagi mereka yang sebenarnya tidak membutuhkan.
“Jadi keduanya tidak bisa dipisahkan. Hanya dengan menyatukan dua prinsip tersebut, maka keadilan fiskal bagi pelaku perjalanan bisa diwujudkan,” imbuhnya. (*/OL-11)
Source: media indonesia
Berita Lain:- Pemerintah akan Tambah Subsidi Elpiji
- Pabrik Semen di Lebak Beroperasi 2013
- ASDP Merak Siapkan 24 Kapal Atasi Lonjakan Penumpang
- DPR Upayakan Pertemuan KAI-Pengguna KRL Jabotabek
- Pelumas Castrol Kejar 10 Persen Pasar Indonesia
+ Arsip Berita Indonesia - Penaikan Harga BBM harus Diimbangi Anggaran Transportasi Publik.
--
Source: http://arsipberita.com/show/penaikan-harga-bbm-harus-diimbangi-anggaran-transportasi-publik-255302.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar