Ia mengatakan, pihaknya belum lama ini telah mengambil sampel bahan makanan tambahan pangan (BTP) dalam kegiatan `on the spot` atau uji laboratorium di pasar tradisional, rumah makan, katering serta depot air minum isi ulang.
Namun, kata dia, pihaknya menemukan tiga depot air isi ulang yang mengandung bakteri E-Coli di antaranya dua berada di Kecamatan Cibeber dan satu di Kecamatan Purwakarta.
Selain itu, juga sejumlah makanan menggunakan formalin, Rodamin B, methanil yellow dan beberapa makanan yang mengandung pengawet berbahaya.
Suminar mengatakan, dalam uji laboratorium tersebut juga ditemukan makanan yang memakai bahan pengawet formalin, seperti tahu, ikan teri asin dan kerupuk.
Selain itu juga jajanan manisan yang menggunakan Rodamin B dan dapat memicu penyakit kanker.
“Kami minta masyarakat agar mewaspadai terhadap makanan yang dicampur dengan bahan berbahaya itu,” ujarnya.
Suminar menjelaskan, bahan formalin yang terkandung dalam makanan tahu digunakan sebagai pengawet dan pemutih warna, sedangkan untuk methanol yellow yang terkandung dalam jajanan manisan digunakan sebagai pewarna.
“Saya kira warga harus hati-hati jika membeli makanan karena khawatir mengandung zat berbahaya,” jelasnya. (ANT/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
Source: AntaraNews.com – Peristiwa
Berita Lain:- Gempa Susulan Ketiga Guncang Papua
- Demokrat Tuding Survei LSI sekadar Diskreditkan SBY
- Belgia Akan Menarik Setengah Pasukannya
- Anggota DPR Puji Pensiun Dini PNS Kemenkeu
- Belgia Pulangkan Pasukannya dari Afghanistan 2012
+ Arsip Berita Indonesia - Tiga Depot Isi Ulang Diduga Mengandung E-Coli.
--
Source: http://arsipberita.com/show/tiga-depot-isi-ulang-diduga-mengandung-ecoli-255296.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar