ArsipBerita.com - update next 9 |
- Raising $100 billion for climate fund in dispute
- Bank Permata Kerek Laba 23%
- Tampil Modis dengan 3 Baju Hangat Ini
- Perusahaan AS Kirim Gas Airmata dan Peluru ke Mesir
- Ferguson: Tampil di Europa League adalah Hukuman
- Spesialis Volvo, Pasiennya 960 dan S70
- Penyerapan Anggaran PU hingga Awal Desember Baru 74,92%
- Anas: Cerita Nazaruddin Dusta
- 5 Alasan Salah Saat Memutuskan Menikah
- VIDEO: Transplantasi Terumbu Karang
Raising $100 billion for climate fund in dispute Posted: 07 Dec 2011 06:13 PM PST Raising $100 billion for climate fund in dispute Associated Press, Durban, South Africa | Thu, 12/08/2011 8:35 AM A |A |A| Even in hard times, fighting climate change is not a luxury but a necessity, U.N. Secretary-General Ban Ki-moon said as climate negotiators bickered about how to raise hundreds of billions of dollars to adapt to a warming world. Creating a body to govern a $100 billion a year fund is a central issue at the 194-nation U.N. climate conference nearing its end in South Africa, but it was unclear whether the final document will mention how the money will be mobilized for the Green Climate Fund. Ban said Wednesday that while many countries are tightening budgets, contributing money to fight climate change is “an imperative. We have to do it.” A high level advisory group appointed by Ban reported last year that money should flow from governments, private investment and international sources such as a levy on global merchant shipping and aviation. The fund is earmarked to help poor countries adapt to the severe effects of global warming and to help them reduce emissions in the future. Government leaders approved a $10 billion a year fast-track fund from 2010 to 2012, which is supposed to scale up to $100 billion a year by 2020. Norwegian Prime Minister Jens Stoltenberg, who co-authored last year’s report, said the crisis roiling markets around the world underscored the need to vary the sources of funding. “It is challenging, but it is feasible to mobilize $100 billion by 2020. But we have to do many different things and look for different sources of finance,” Stoltenberg said during a panel discussion that included Ban. Ethiopian Prime Minister Meles Zenawi, who was Stoltenberg’s co-chair, said the current state of the global economy is “irrelevant,” and the report commissioned by Ban took into account that governments will face financial constraints. “The proposal was made on the assumption that major countries don’t have money in the treasury,” he said. One proposal would put a price on carbon, either a direct tax broadly on emissions of carbon dioxide or a cap on emissions coupled with trading in emissions allowances. About 90 percent of funds raised by carbon pricing would go to national coffers, and the remaining to the Green Climate Fund, said Nicholas Stern, who wrote a landmark 700-page report in 2006 on the effect of climate change on the global economy. A draft decision during closed-door debates says funds should be raised by taxing gloal shipping, and that the levy should be designed by the International Maritime Organization, the London-based U.N. agency that regulates the merchant marine which carries more than 90 percent of world trade. The United States is opposing the shipping fund in the document, which is due to be adopted when the conference ends Friday. Reports that the U.S. was seeking to delete that and other financing clauses prompted criticism from Oxfam. “Right now we need progress not roadblocks,” said David Waskow. “The U.S. actions to throw obstacles in the way of any discussion on sources of finance for the Green Climate Fund risks condemning the Fund to kickoff as an empty shell.” The U.S. says public money should be used to leverage investment funds. “There is a vastly larger pool of private capital in the world that is potentially available if the right kind of mechanism is put in place” to govern the funds, said U.S. climate envoy Todd Stern. “There should be as much public money as there possibly can, there’s no doubt about that.” function mailpage() {mail_str = “mailto:?subject=Check out the article from thejakartapost.com”;mail_str += “&body=I thought you might be interested in this article. \r\n “;mail_str += “You can view it at, ” + location.href;location.href = mail_str;} Follow our twitter @jakpost& our public blog @blogIMO | | | | | | | |lintasme.init(‘right’); // options : left, top, bottom, right Post Comments| Comments () More Environment News Restoring Sidikalang coffee through sustainable farmingWWF spots 5 rare cats in RiauAgribusiness, paper firms ink deal to support orangutansCompanies, households use Malang dam as garbage dumpWater, food crises affecting Way Kambas + index Paper Edition Regulatory uncertainty still clouds oil, gas business: IPABrilliant young talent stabbed to death on Jakarta streetDeveloping nations make plea for Kyoto extensionMuliaman, Ronald named BI deputiesNazaruddin dishes dirt on former colleagues + index Life Sci-Tech Environment Body & Soul Art & Design Culture Lifestyle Entertainment People Features News & ViewsHeadlinesNationalArchipelagoBusinessJakartaWorldSportsExposeOpinionReaders’ forum HomeCompany ProfileOnline Media KitPrint Media KitWeekender Media KitAbout UsContact UsSite Map Copyright 2008 The Jakarta Post – PT Bina Media Tenggara. All Rights Reserved. var gaJsHost = ((“https:” == document.location.protocol) ? “https://ssl.” : “http://www.”);document.write(unescape(“%3Cscript src=’” + gaJsHost + “google-analytics.com/ga.js’ type=’text/javascript’%3E%3C/script%3E”));try {var pageTracker = _gat._getTracker(“UA-8353993-1″);pageTracker._trackPageview();} catch(err) {}
+ Arsip Berita Indonesia - Raising $100 billion for climate fund in dispute. |
Posted: 07 Dec 2011 06:06 PM PST Kamis, 08 Desember 2011 08:39 WIB
Foto : Bank Permata–MI/M Soleh/cs JAKARTA: PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) pada kuartal III 2011 berhasil membukukan peningkatan laba bersih Rp962 miliar (konsolidasi-tidak diaudit) atau meningkat 23% dibanding periode yang sama 2010. Itu dikatakan Wakil Direktur Utama Permata Bank Herwidayatmo dalam Publik Expose Permata Bank di Jakarta, Rabu (7/12). Ia mengatakan, total laba operasional secara konsolidasi tumbuh 18% (yoy) menjadi Rp1,117 triliun yang didorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee base income). Selain itu, perusahaan juga mencatat pendapatan bunga bersih yang tumbuh 25% (yoy) menjadi Rp2,99 triliun dan pendapatan berbasis biaya naik 17% (yoy) menjadi Rp748 miliar. Perusahaan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 39% (yoy) menjadi Rp64,6 triliun dibandingkan 2010 yang hanya Rp46,4 triliun. Total aset secara konsolidasi per 30 September 2011 mencapai Rp92,6 triliun, naik 38% (yoy) dari Rp66,9 triliun dalam periode yang sama 2010. (Ant/OL-5) Source: media indonesia Berita Lain:
|
Tampil Modis dengan 3 Baju Hangat Ini Posted: 07 Dec 2011 06:01 PM PST Dok. Mango, Pull&Bear, Zara Jakarta – Musim hujan seperti sekarang ini sangat tepat untuk menambah koleksi baju hangat anda. Berikut ini kami referensikan tiga baju hangat dari tiga brand ternama. Koleksi berikut ini, tidak hanya dapat menghangatkan Anda, tapi bisa membuat penampilan semakin modis. 1. Lapel Cardigan (Mango) 2. Wool A-Line Jacket (Pull and Bear) 3. Wool Cardigan With Zip (ZARA) (kik/hst) Install Aplikasi “Wolipop” GRATIS untuk smartphone Anda, di sini. Source: wolipop Berita Lain:
+ Arsip Berita Indonesia - Tampil Modis dengan 3 Baju Hangat Ini. |
Perusahaan AS Kirim Gas Airmata dan Peluru ke Mesir Posted: 07 Dec 2011 05:55 PM PST AP PHOTO/KHALIL HAMRA Jenazah seorang korban bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa di Alun-alun Tahrir, Kairo, Mesir, diantar ke pemakaman oleh massa di Kairo, Selasa (22/11/2011). Kabinet pemerintahan sementara Perdana Menteri Essam Sharaf menawarkan untuk mundur menyusul bentrokan yang menewaskan puluhan jiwa tersebut, tetapi hal itu tidak memuaskan pengunjuk rasa yang meminta Dewan Agung Militer untuk mundur. WASHINGTON, KOMPAS.com – Amerika Serikat terus mengirim senjata pengendali massa ke Mesir, bahkan saat pasukan keamanan melakukan penindasan keras atas pemrotes di Negara Piramida tersebut, kata Amnesty International, Rabu (7/12/2011). Kelompok hak asasi tersebut menyatakan pengiriman paling akhir ke Mesir terjadi pada pada November, berupa setidaknya tujuh ton bahan kimia penyebab iritasi dan bahan lain yang biasa digunakan dalam kerusuhan seperti gas air mata, dan ditujukan buat Kementerian Dalam Negeri di negeri itu. Semua pengiriman senjata semacam itu oleh AS harus dihentikan "sampai ada kepastian bahwa gas air mata dan senjata, amunisi atau peralatan lain tak berkaitan dengan pertumpahan darah di jalanan di Mesir", kata Brian Wood dari Amnesti International. Kelompok hak asasi manusia tersebut dengan keras mengecam keputusan pemerintah AS untuk mengizinkan pengiriman itu, dan menyatakan pemerintah Mesir menanggapi protes dengan menggunakan kekerasan berlebihan dan mematikan. "Tak bisa dibayangkan bahwa pemerintah AS tak tahu mengenai bukti penyalahgunaan luas yang tercatat oleh pasukan keamanan Mesir," kata Amnesti International sebagaimana dikutip AFP. Organsasi tersebut mendesak dicapainya kesepakatan internasional yang mencakup amunisi yang digunakan oleh badan penegak hukum. "Bahkan dalam situasi saat pemrotes bentrok dengan polisi anti-huru-hara, tak ada izin untuk menggunakan kekerasan secara berlebihan dan gas air mata secara serampangan," kata Wood. Pengiriman pada November oleh perusahaan AS, Combined Systems, Inc., merupakan satu dari tiga pengiriman senjata ke Mesir sejak unjuk rasa terhadap pemerintahan presiden saat itu, Hosni Mubarak, meletus pada pengujung Januari. Mubarak meletakkan jabatan dan telah digantikan oleh penguasa militer yang telah berikrar akan menyerahkan kekuasaan setelah pemilihan presiden paling lambat akhir Juni tahun depan. Combined System yang berbasis di Jamestown, Pennsylvania memproduksi amunisi untuk lembaga-lembaga militer dan penegak hukum, termasuk peluru karet dan gas airmata. Ketika dikonfirmasi soal itu, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan perusahaan-perusahaan AS mengirim gas airmata ke Mesir menggunakan lisensi yang kini sudah kedaluarsa. "Kami mengecam penggunaan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa dalam pemberontakan yang terjadi di Mesir," kata juru bicara kementerian itu, Mark Toner. "Kami menganggap serius tuduh soal penyalahgunaan gas airmata itu," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa pihaknya kini menyelidiki hal itu. Menurut Amnesti Internasional, banyak granat bercap logo perusahaan itu, yang diambil para pemrotes dari Lapangan Tahrir, jantung gerakan demonstrasi itu, Pengiriman senjata yang paling baru dari AS ke Mesir termasuk 21 ton amunisi pada April dan 17,0 ton lainnya terjadi pada Agustus 2011.
Sumber : ANT, AFP Source: kompas internasional Berita Lain:
+ Arsip Berita Indonesia - Perusahaan AS Kirim Gas Airmata dan Peluru ke Mesir. |
Ferguson: Tampil di Europa League adalah Hukuman Posted: 07 Dec 2011 05:55 PM PST Kamis, 08 Desember 2011 08:32 WIB
Foto : AP/Laurent Gillieron/bo BASEL: Arsitek Manchester United Sir Alex Ferguson menyesalkan tim besutannya terpaksa bermain di Europa League setelah Setan Merah tersingkir dari Liga Champions setelah takluk dari FC Basel 2-1. “Selama ini penampilan kami di Liga Champions sangat apik,” ujar Ferguson setelah timnya menyerah 2-1 dari Basel dan menempati posisi ketiga Grup C. “Tersingkir dari Liga Champions adalah sebuah kerugian karena kompetisi itu adalah yang terbaik di dunia.” Ferguson juga mengaku tidak senang harus bermain di hari Minggu untuk laga Liga Primer Inggris karena laga Europa League biasanya dimainkan pada hari Kamis. “Selama saya menukangi Manchester United saya tidak pernah berlaga di Europa League. Hal itu berarti kami harus banyak bermain di hari Minggu dan itu tidak ideal. Itu merupakan hukuman bagi kami karena gagal lolos ke babak 16 besar,” imbuh arsitek asal Skotlandia tersebut. Manchester United telah bermain di ajang Liga Champions sebanyak 17 kali di bawah asuhan Ferguson. Setan Merah hanya gagal lolos dari babak penyisihan grup sebanyak tiga kali. (Reuters/OL-12) Source: media indonesia Berita Lain:
+ Arsip Berita Indonesia - Ferguson: Tampil di Europa League adalah Hukuman. |
Spesialis Volvo, Pasiennya 960 dan S70 Posted: 07 Dec 2011 05:47 PM PST JAKARTA – Volvo ternyata masih tetap banyak penggemar. Semakin banyak, ujar Eddy Sutanto, pemilik Universal Auto, bengkel khusus perawatan dan perbaikan Volvo di daerah BSD. Mulai dari Volvo seri 2, S80 hingga V70 pun kerap dikerjakan di sini. Yang paling banyak datang yaitu pemilik 960 dan S70, ujar Eddy. Lanjutnya, paling parah kalau ada perbaikan transmisi otomatis. Biaya servis total turun transmisi otomatis berkisar Rp 4 juta hingga Rp 4,5 juta untuk seri AW71 (Aisin). Namun, kalau ZF bisa Rp 5-6 juta karena kerap terjadi patah rumah koplingnya dan spare part-nya agak susah. Mau ganti dari ZF ke Aisin siapkan biaya Rp 7,5 jutaan. Transmisinya eks Singapura,jelasnya. Kalau mesin biasanya bermasalah di air flow. Gejalanya rpm naik turun dan asap knalpot hitam, ganti baru Rp 4 jutaan, kalau copotan Rp 1,750 juta hingga Rp 2 jutaan, bilang Eddy. Nah, pada Volvo S70 umumnya keluhan di boot as roda sobek, gejalanya bunyi ketika belok patah. Langsung saja ke Universal Auto, BSD Auto Part blok M/23, BSD City, Tangerang. Telp. 0813-83320834 (mobil.otomotifnet.com) Penulis : Kyn | Teks Editor : Bagja | Foto : Kyn Tags : Bengkel Mobil, Spesialis Volvo, Volvo 960, Volvo S70, Source: OtomotifNet Berita Lain:
+ Arsip Berita Indonesia - Spesialis Volvo, Pasiennya 960 dan S70. |
Penyerapan Anggaran PU hingga Awal Desember Baru 74,92% Posted: 07 Dec 2011 05:44 PM PST Kamis, 08 Desember 2011 08:25 WIB
Foto : MI/Bary Fatahillah/as JAKARTA: Penyerapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) hingga 7 Desember ini baru mencapai 74,92% dari total anggaran tahun ini sebesar Rp57 triliun. Source: media indonesia Berita Lain:
+ Arsip Berita Indonesia - Penyerapan Anggaran PU hingga Awal Desember Baru 74,92%. |
Posted: 07 Dec 2011 05:44 PM PST Kamis, 08 Desember 2011 08:18 WIB JAKARTA: Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan eksepsi terdakwa kasus Wisma Atlet M Nazaruddin pada sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) adalah dusta dan berulang-ulang. “Itu hanya mengulang-ulang, cerita dusta,” kata Anas, melalui pesan singkat (SMS), Jakarta, Rabu (7/12). Ia menambahkan, karena cerita lama dan lebih banyak dusta, Anas mengaku enggan untuk mengomentari lebih jauh. “Saya tidak berminat untuk merespons cerita-cerita karangan yang tidak berdasar,” tambah Anas. Nama Anas Urbaningrum disebut-sebut oleh Nazaruddin ikut ‘memenangkan’ PT Adhi Karya dalam proyek pembangunan pusat latihan olahraga, Hambalang, Jawa Barat. “Pada April 2010, Adhi Karya diputuskan menang oleh Anas. Menurut Rosa, DGI (PT Duta Graha Indah Tbk) tidak bisa membantu Kongres Partai Demokrat, tapi Adhi Karya bisa,” kata Nazaruddin, Rabu (7/12). Menurut Nazaruddin, BUMN tersebut sanggup memberikan Rp100 miliar untuk membantu kongres partai pemenang Pemilu 2009 lalu yang dilaksanakan di Bandung. Nazaruddin juga mengatakan Anas meminta bantuan kepada Mahfud Suroso sehingga akhirnya PT Adhi Karya bisa menang. “Saya hanya dengar Anas menyerahkan Rp50 miliar ke Yulianis. Untuk detailnya, majelis hakim dapat bertanya langsung kepada Anas dan Yulianis,” kata Nazar. Sebelumnya, Nazaruddin pernah menyebut angka Rp50 miliar dari salah satu BUMN yang memenangi proyek tersebut yang disalurkan kepada Anas dan sejumlah politisi lain. Uang itulah yang digelontorkan saat Kongres Partai Demokrat berlangsung pada Januari 2010 di Bandung dan diduga itu merupakan uang pemenangan Anas untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. (Ant/OL-10) Source: media indonesia Berita Lain:
|
5 Alasan Salah Saat Memutuskan Menikah Posted: 07 Dec 2011 05:40 PM PST Dok. Thinkstock Jakarta – Banyaknya perceraian yang terjadi, dapat dipicu oleh alasan yang salah saat memutuskan untuk menikah. Menurut para pakar pernikahan, ada lima alasan yang salah, namun paling sering terjadi. Simak kelima alasan tersebut, seperti yang dikutip dari 360divorce. 1. Tertarik Hanya pada Fisik Pasangan Fisik seseorang jelas akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Daya tarik seksual adalah salah satu faktor yang dapat membuat pernikahan tetap bahagia. Namun daya tarik seksual jelas bukan fondasi dari komunikasi yang kuat serta pernikahan awet. 2. Agar Bisa Jauh dari Keluarga “Banyak cara agar bisa tinggal berjauhan dengan keluarga. Membuat komitmen seumur hidup dengan seseorang yang bukan pasangan idaman tentu bukan pilihan terbaik,” tambah Michele. 3. Usia 4. Mengesampingkan Masalah “Mereka melihat adanya perilaku yang bermasalah antara dirinya dan pasangan, namun mereka berpikir perilaku tersebut bisa hilang ketika menikah nantinya. Tapi semua itu salah,” jelas Barbara Bartlein, penulis buku ‘Why Did I Marry You Anyway? Overcoming the Myths that Hinder a Happy Marriage’. 5. Sakit Hati (eya/hst) Install Aplikasi “Wolipop” GRATIS untuk smartphone Anda, di sini. Source: wolipop Berita Lain:
+ Arsip Berita Indonesia - 5 Alasan Salah Saat Memutuskan Menikah. |
VIDEO: Transplantasi Terumbu Karang Posted: 07 Dec 2011 05:36 PM PST VIVAnews – Sulamadaha merupakan salah satu pantai yang menjadi andalan pariwisata Ternate, Maluku Utara. Tidak seperti pantai andalan wisata lain yang berpasir putih, pantai yang satu ini berpasir hitam. Sayangnya, terumbu karang yang ada di Sulamadaha sebagian besar dalam keadaan rusak. Bom ikan nelayan dan sampah menjadi penyebab utama kerusakan terumbu karang. Resah dengan kerusakan karang yang terjadi di tempat ini, para penyelam lalu membuat gerakan swadaya transplantasi terumbu karang guna melestarikan terumbu karang yang ada. Sejak tiga tahun terakhir, mereka membuat taman transplantasi terumbu karang di enam titik yang ada di Ternate, dengan luas sekitar 500 meter persegi. Selain itu, mereka juga aktif mengedukasi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai. Tapi kegiatan ini belum dapat dukungan dari pemerintah setempat. Seperti apa taman transplantasi terumbu karang? Lihat videonya di tautan ini. Source: vivanews Berita Lain:
+ Arsip Berita Indonesia - VIDEO: Transplantasi Terumbu Karang. |
You are subscribed to email updates from Arsip Berita Indonesia - Indonesian News Archives To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar