6.22.2011

9 Warga NTT Datangi Polisi Batam


Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
0952552p 9 Warga NTT Datangi Polisi Batam
MARIA NATALIA
Ilustrasi: Massa dari serikat buruh melakukan aksi damai di Bundaran HI, Pusat, Minggu (1/5/2011). Mereka membawa banyak spanduk menuntut RUU BPJS segera disahkan.

BATAM, KOMPAS.com – Sembilan warga Nusa Tenggara Timur mendatangi Kepolisian Sektor Lubuk Baja di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (22/6/2011), malam. Mereka melaporkan perusahaan penyalur tenaga kerja, PT Tugas Mulia, terkait dugaan penganiayaan dan eksploitasi.

Pelaporan kepada polisi tersebut didampingi pengurus Persatuan Keluarga Nusa Tenggara Timur (PK NTT). Sebagai bukti penguat, malam ini juga dua di antara ke-9 tenaga kerja itu dibawa ke rumah sakit untuk visum.

"Setiap hari kami semua selalu dipukul dan ditampar," kata Yustina Fok yang mengalami luka memar di dada dan paha.

Selama ditampung, eksploitasi oleh perusahaan yang dirasakan mereka antara lain berupa tindak kekerasan, pelecehan seksual, kungkungan dalam penampungan, dan pengebirian hak-hak tenaga kerja. Hal itu setidaknya dilakukan empat orang dari pihak perusahaan.

Rusna (42), pemilik PT Tugas Mulia, mengakui adanya kekerasan yang dilakukan. Namun hal itu disebutkannya sebagai langkah wajar, dalam konteks pendidikan dan tidak sampai bentuk penganiayaan.

Ke-9 warga Nusa Tenggara Timur itu direkrut PT Tugas Mulia melalui perwakilannya di Kupang. Mereka dijanjikan pekerjakan di Kota Batam dengan upah Rp 1,6 juta per bulan, namun gaji tiga bulan pertama upah menjadi milik perusahaan sebagai ganti modal transportasi pesawat terbang Kupang-Batam.

Setiba di Batam, perusahaan menyatakan bahwa gaji bersih yang diterima adalah Rp 650.000 per bulan, karena Rp 1,6 juta masih harus dipotong iuran Jamsostek serta ongkos makan serta tempat tinggal selama di Batam. Gaji bersih Rp 650.000 itu pun tak pernah diterima para tenaga kerja, karena berdasarkan buku keungan perusahaan mereka dianggap masih memiliki utang kepada perusahaan.

Kecuali Petrus yang bekerja sebagai pekerja kasar di sebuah hotel, tenaga kerja lainnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Mayoritas baru bekerja selama dua minggu sampai tiga minggu di Batam, tetapi ada pula yang sudah bekerja selama 1,5 tahun.

 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

 9 Warga NTT Datangi Polisi Batam

Source: kompas regional

Berita Lain:

+ Arsip Berita Indonesia - 9 Warga NTT Datangi Polisi Batam.


whitefox 22 Jun, 2011


--
Source: http://arsipberita.com/show/9-warga-ntt-datangi-polisi-batam-252614.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Berita Unik Seputar Dunia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com