BANJARMASIN, KOMPAS.com – Deputi Bidang Penaatan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Ilyas Asaad, mengatakan sudah saatnya bagi daerah rawan kebakaran hutan dan lahan untuk segera membentuk komunitas masyarakat yang peduli terhadap kebakaran.
"Sejauh ini kelompok-kelompok seperti ini sudah terbentuk, namun belum merata ke semua daerah. Di Sumatera ada beberapa provinsi, salah satunya di Riau. Nah, daerah lainnya sebaiknya begitu. Ini sudah saatnya dibentuk karena cuacanya sudah panas," ujar Ilyas di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Jumat (24/6/2011).
Agar keberadaan mereka lebih efektif, lanjut Ilyas, pihak terkait diharapkan tidak hanya sekadar memberi pemahaman tentang bahaya dan bagaimana kinerja kelompok tersebut, tapi hendaknya juga memberikan bantuan peralatan.
Tanpa menyebut jumlahnya secara detil, Ilyas mengatakan sejauh ini bantuan peralatan sudah diberikan, baik oleh Kemententerian Lingkungan Hidup maupun instansi lain, termasuk Kementerian Kehutanan. Diakui masih ada kekurangan pada alat-alat itu, misalnya selang air belum bisa menjangkau ke tengah hutan yang areanya luas.
Untuk tahun ini sendiri, jumlah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia belum marak. Di Kalsel, tercatat baru 48 hektar lahan di Kabupaten Tanah Laut yang telah terbakar dalam dua pekan terakhir.
Source: kompas regional
Berita Lain:- Jadikan Pabrik Terminal Regasifikasi
- 60.000 Ha Lahan Akan Dialihfungsikan
- Pengungsi Mentawai Tinggalkan Huntara
- Daerah Harus Terus Upayakan Kemandirian
- Direktur Citra Mandiri Dilaporkan Polis
+ Arsip Berita Indonesia - Bentuk Komunitas Peduli Kebakaran.
--
Source: http://arsipberita.com/show/bentuk-komunitas-peduli-kebakaran-254393.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar