“Kami memiliki titik pandang sangat berbeda dari Pakistan mengenai even (pertemuan) khusus itu dan kami mengungkapkan keprihatinan kami secara terbuka dan jujur ke pihak Pakistan,” kata Rao kepada wartawan.
Khar, setelah tiba di New Delhi pada Selasa sore, bertemu dengan Syed Ali Shah Geelani, pemimpin garis keras dari kelompok separatis Konferensi Hurriyat, dan sejumlah pemimpin lain gerakan separatis politik di Kashmir India yang dilanda pemberontakan.
Sekretaris Kementerian Luar Negeri Pakistan Salman Bashir hari Rabu meminta wartawan tidak melihat terlalu dalam pertemuan antara Khar dan pemimpin separatis politik Kashmir.
“Masalah pertemuan ini kemarin tidak boleh ditafsirkan apa pun, baik dengan sengaja maupun dengan maksud tertentu untuk membayang-bayangi perundingan hari ini,” katanya.
Pembantu Geelani, Ayaz Akbar, mengatakan kepada AFP, pemimpin separatis itu mendesak Khar tidak mengambil langkah terburu-buru yang bertentangan dengan aspirasi rakyat Kashmir.
Seorang pejabat pemerintah India mengatakan kepada AFP, pertemuan itu bukan ide baik sama sekali dan tidak bermanfaat dalam konteks perundingan perdamaian kedua negara yang sedang berlangsung.
Para menteri luar negeri India dan Pakistan mengadakan pertemuan pertama mereka dalam waktu setahun ini pada Rabu dalam upaya membuka jalan bagi proses perdamaian yang terhenti akibat serangan Mumbai pada 2008.
Lebih dari 47.000 orang — warga sipil, militan dan aparat keamanan — tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.
Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.
New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Perbatasan de fakto memisahkan Kashmir antara India dan Pakistan.
Dua dari tiga perang antara kedua negara itu meletus karena masalah Kashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.
Serangan-serangan pada 2008 di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan.
New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November 2008 yang menewaskan lebih dari 166 orang.
India menyatakan memiliki bukti bahwa “badan-badan resmi” di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu — tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.
Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.
India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka. (M014/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
Source: AntaraNews.com – Mancanegara
Berita Lain:- Akui Dewan Pemberontak, Inggris Usir Staf Khadafy
- Inggris Akui Dewan Pemberontak, Usir Seluruh Staf Gaddafi
- Pasangan Kerajaan Monaco Gugat Media Atas Rumor Perpisahan
- Tabrakan KA Berkecepatan Tinggi Ancaman Ekspor KA China: Analis
- Tabrakan KA Berkecepatan Tinggi Ancam Ekspor KA China: Analis
+ Arsip Berita Indonesia - India Sesalkan Pertemuan Menlu Pakistan, Separatis Kashmir.
--
Source: http://arsipberita.com/show/india-sesalkan-pertemuan-menlu-pakistan-separatis-kashmir-277462.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar