7.25.2011

Program Pro-Poor Pemerintah Salah Sasaran


Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

duit Program Pro Poor Pemerintah Salah Sasaran

Senin, 25 Juli 2011 02:26 WIB

JAKARTA: Program pro-poor (prorakyat miskin) yang dikumandangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono semenjak masa kampanye ternyata dianggap tidak optimal dan salah arah.

Meski setiap tahun angka kemiskinan menurun, itu dianggap tidak menunjukkan program pro-poor yang dicanangkan SBY tersebut berjalan sukses.

“Program pro-poor memang berjalan. Kalau tidak jalan, angka kemiskinan tidak akan turun. Walau angka kemiskinan menurun, penurunannya semakin lambat dalam tiga tahun ini. Ini harusnya menjadi koreksi bagi pemerintah,” ujar peneliti ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Latif Adam, Minggu (24/7).

Program pro-poor seperti Program Nasional Perberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dianggap tidak ideal karena salah sasaran.

“Dari hasil penelitian yang dilakukan, PNPM hanya berlangsung di desa yang penduduk miskinnya sedikit. Hanya 40% rakyat miskin yang ter-cover,” ujar Latif.

Pemerintah diharapkan tidak cepat puas dengan hasil angka kemiskinan yang turun, karena, meskipun angka kemiskinan turun dalam tiga tahun terakhir, penurunannya lambat.

Angka kemiskinan yang turun tidak menjamin kesejahteraan rakyat sudah berjalan.

“Masak percepatan anggaran untuk rakyat miskin semakin tinggi tapi kemiskinan lambat menurun?” tanyanya.

Latif memabandingkan angka kemiskinan dengan pengangguran yang menunjukkan bahwa masih ada warga miskin yang tidak terjamah dengan program pro-poor.

“Angka warga miskin 12,49 %, Pengangguran 6,8 %, ada selisih di antara angka tersebut. Selisih itulah yang menunjukkan ada orang yang memang bekerja tapi tetap dalam garis kemiskinan. Ini yang terbengkalai,” ujar Latif.

Ia menambahkan, jika program pro-poor ini tidak dibenahi dan diberikan pada sasaran yang tepat, angka kemiskinan tidak akan turun secara signifikan dan optimal. “Yang lebih parah lagi, program ini bisa saja tidak berjalan. Masih banyak warga miskin yang tidak terbantu,” tambahnya.

Penduduk miskin dengan penduduk hampir miskin sebenarnya sama saja, yakni sama-sama miskin. Saat ini, jumlah penduduk yang termasuk dalam kategori hampir miskin meningkat pesat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2009 penduduk yang hampir miskin sebanyak 20,66 juta, sedangkan pada Maret 2011 mencapai 27,12 juta, atau naik 6,46 juta.

Data-data tersebut terungkap dalam pemaparan Badan Pusat Statistik (BPS) pada rapat kerja Komisi IX DPR dengan Wakil Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), dan Kepala BPS dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, di Jakarta, Rabu (6/7). (*/OL-10)

Source: media indonesia

Berita Lain:

+ Arsip Berita Indonesia - Program Pro-Poor Pemerintah Salah Sasaran.


whitefox 25 Jul, 2011


--
Source: http://arsipberita.com/show/program-propoor-pemerintah-salah-sasaran-274947.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Berita Unik Seputar Dunia. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com