Ikon demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi Senin (4/7) mengunjungi sebuah kota kuil kuno di Myanmar tengah dengan putranya, dalam ujian pertama kemampuannya untuk bepergian setelah pembebasannya oleh junta militer.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang sebelumnya mengumumkan rencana untuk melakukan kunjungan politik, tapi mendapat peringatan keras dari rezim, itu disambut di bandara Bagan dengan kerumunan wartawan dan orang-orang yang tampaknya berpakaian polisi.
Ini adalah upaya pertama Suu Kyi ke luar kota utama Yangon, sejak dia dibebaskan dari tujuh tahun tahanan rumah pada November lalu.
Suu Kyi tidak membuat pernyataan pada saat kedatangannya dan langsung menuju ke hotel dengan putra bungsunya, Kim Aris, yang mengatakan dia sangat senang berada di Bagan, salah satu lokasi wisata utama Myanmar.
"Ini liburan pertama saya dalam 13 tahun. Ibu juga perlu istirahat.. Kami akan tinggal di sini selama empat hari. Saya sangat senang," kata pria 33 tahun yang berkewarganegaraan Inggris itu, yang bertemu kembali dengan ibunya tahun lalu setelah satu dekade terpisah.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu sebelumnya berencana untuk melancarkan suatu kunjungan politik, tetapi kemudian diminta oleh rezim yang berkuasa agar partainya tetap berada di luar kegiatan politik.
Rezim Myanmar juga memperingatkan bahwa kekacauan dan kerusuhan bisa terjadi apabila dia melakukannya di masa depan.
Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd, yang bertemu dengan Suu Kyi pekan lalu, mendesak pihak berwenang Myanmar untuk menjamin keselamatan Suu Kyi dalam perjalanannya nanti.
"Saya percaya semua pemerintah di seluruh dunia akan sangat hati-hati bagaimana keamanan disediakan oleh pemerintah," kata Rudd kepada selama singgah di Singapura.
Keamanan adalah menjadi perhatian utama ketika konvoi Suu Kyi diserang pada 2003, selama perjalanan politik, dalam penyergapan yang tampaknya diatur oleh rezim Myanmar yang ketakutan popularitasnya merosot.
Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), partai yang dipimpin Suu Kyi, menang telak dalam pemilihan umum pada tahun 1990 yang tidak pernah diakui oleh junta militer.
Partai itu kemudian dibubarkan oleh penguasa militer karena memboikot pemilu pertama negara itu dalam kurun 20 tahun, yang diselenggarakan pada bulan November lalu, karena mengatakan aturan pemilu itu tidak adil.
Wakil politik junta mengaku meraih kemenangan besar dalam pemilu itu, yang dirusak oleh keluhan luas kecurangan dan intimidasi. [nta]
Source: nonblok online
Berita Lain:- 10 Orang Tewas dalam Serangan di Irak
- NATO Terus Bombardir Libya
- Twitter Foxnews Beritakan Obama Terbunuh
- Harta Karun Rp187,3 T Ditemukan di Kuil India
- Sekolah di Uganda Gunakan Bom Sebagai Bel
+ Arsip Berita Indonesia - Suu Kyi Lakukan Perjalanan Pertama Sejak Dibebaskan.
--
Source: http://arsipberita.com/show/suu-kyi-lakukan-perjalanan-pertama-sejak-dibebaskan-260456.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar