Wilayah itu adalah salah satu dari tujuh tempat untuk tahap pertama peralihan bertahun-tahun, yang direncanakan selesai pada ahir 2014.
Penembakan itu terjadi dalam ronda bersama keamanan. Ia lari sesudah itu,” kata reserse kawakan polisi, yang minta tidak dinamai, karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO menyatakan menyelidiki kejadian di Afganistan selatan.
“Seseorang mengenakan seragam Tentara Negara Afghanistan mengarahkan senjatanya ke anggota Pasukan Bantuan Keamanan Asing di Afghanistan selatan pada hari ini, menewaskan seorang anggota,” kata pernyataan ISAF.
Juru bicara Taliban Qari Mohammad Yousuf menyatakan prajurit ANA (Tentara Negara Afghanistan) menyerah kepada Taliban setelah membunuh lima tentara asing di luar Lashkar Gah pada pagi ini.
“Dia bukankah salah satu dari kami. Ia minta perlindungan dan kami setuju,” kata Yousuf kepada kantor berita Inggris Reuters melalui telepon dari tempat dirahasiakan.
Pejuang garis keras itu dituduh sering melebih-lebihkan jumlah korban dan medan perang.
Pasukan Amerika Serikat dan NATO bergegas melatih tentara dan polisi Afghanistan untuk peralihan bertahap.
Dalam menyoroti kesulitan tugas itu, serangkaian peristiwa terjadi 18 bulan belakangan, saat polisi dan tentara Afghanistan, atau pejuang menyusupi pasukan keamanan, mengarahkan senjata ke pelatih mereka.
Peristiwa serupa lain terjadi di Helmand pada Mei, ketika dua tentara Amerika Serikat tewas di markas polisi.
Puluhan tentara asing ditembak mati polisi dan tentara pembangkang atau gerilyawan menyamar sebagai anggota pasukan keamanan Afghanistan.
Dalam salah satu kejadian paling mematikan pada April, seorang pilot Afghanistan menembak mati enam tentara asing di pusat pelatihan NATO bagi angkatan udara negara itu di Kabul.
Taliban mendaku bertanggung jawab atas peristiwa itu, tapi pejabat Afghanistan dan asing menyatakan itu diduga terjadi sesudah pertengkaran antara pilot tersebut dengan petugas asing itu.
Pada Mei, satu tentara persekutuan tersebut tewas sesudah seorang berseragam tentara Afghanistan menembaknya di bagian selatan negara itu.
Korban di kalangan sekutu di Afghanistan melonjak tinggi dalam beberapa tahun belakangan.
Sejumlah 310 tentara asing tewas pada 2011, kata kantor berita Prancis AFP berdasarkan atas angka laman mandiri icasualties.org, yang melacak kematian NATO di Afghanistan and Irak.
Sekitar 130.000 tentara ISAF berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah Kabul memerangi pejuang pimpinan Taliban dan sekutunya, termasuk dari negara lain.
Sejumlah 2.590 tentara asing tewas di negara terkoyak perang itu sejak serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001 untuk menggulingkan pemerintah Taliban, yang menolak menyerahkan Osama bin Laden, yang dituduh melancarkan serangan di negara adidaya tersebut.
Korban terbanyak ialah tentara Amerika Serikat dengan 1,661 orang, diikuti Inggris (375), Kanada (157), Prancis (70), Jerman (52), Denmark (41), Italia (37), Spanyol (33), Polandia (27), Belanda (25), Australia (24), dan sisanya dari negara lain. Sekitar 40 negara terlibat dalam gerakan itu. (B002/S008/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
Source: AntaraNews.com – Mancanegara
Berita Lain:- China Kecam Pertemuan Obama-Dalai Lama
- Presiden Obama Bertemu Dalai Lama di Gedung Putih
- Presiden Obama Temui Dalai Lama di Gedung Putih
- Vatikan Tolak Uskup “Buatan” Beijing
- Daftar Hitam PBB untuk Taliban Berkurang
+ Arsip Berita Indonesia - Tentara Afghanistan Bunuh Serdadu NATO.
--
Source: http://arsipberita.com/show/tentara-afghanistan-bunuh-serdadu-nato-269192.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar