JAKARTA: Bank Indonesia masih melakukan benchmarking terhadap data suku bunga dasar kredit (SBDK) atau prime lending rate yang didapatkan dari bank-bank yang mengumumkan.
“Kita belum bisa simpulkan sekarang karena masih verifikasi kebenaran datanya. Kita lihat komponennya nanti dan setelah ini kita baru mau benchmarking,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi Ahmad Johansyah saat dihubungi, Minggu (10/7).
Sebagai informasi, SBDK terdiri dari komponen biaya pokok mendapatkan dana, biaya operasi (overhead), dan marjin, belum termasuk premi resiko. Dengan benchmarking, BI baru bisa meneliti lebih lanjut komponen-komponen pembentuk SBDK pada setiap bank.
“Jika ada komponen biaya yang tinggi kan bisa langsung ketahuan perinciannya. Lalu kita menganalisis, ketahuan benchmark-nya, lalu kita ajak bicara bank yang komponen biayanya tinggi itu,” lanjut Difi.
Namun Difi menegaskan bahwa transparansi SBDK tidak ditujukan langsung untuk menurunkan suku bunga kredit tetapi lebih kepada menegakkan disiplin di industri perbankan.
Penurunan suku bunga kredit merupakan salah satu tujuan jangka panjang yang bisa didapat setelah transparansi membentuk persaingan antarbank yang lebih terbuka.
Ke depan Difi tidak bisa memperkirakan lamanya waktu untuk penurunan suku bunga kredit. Bahkan untuk benchmarking BI membutuhkan waktu sekitar 2 bulan. “Susah diperkirakan tapi nanti pasti ketahuan yang gak sesuai benchmark siapa,” ujarnya.
Kebijakan transparansi SBDK juga tidak bisa menjamin penurunan suku bunga kredit karena masih ada faktor lain, seperti faktor ekonomi, kondisi likuiditas, dan inflasi yang mempengaruhi suku bunga kredit itu sendiri.(ML/X-12)
Source: media indonesia
Berita Lain:- Duh, Suku Bunga Kredit masih Bertengger
- Sektor Wisata Tekan Angka Pengangguran 7.8 Persen
- PT Inco Disinyalir Menambang Tanpa Izin Menhut
- Menko Perekonomian Imbau Perbankan Sultra Bantu Pedagang
- Buruh Siap Demonstrasi Tolak Peleburan BPJS
+ Arsip Berita Indonesia - BI masih Olah Data SBDK Perbankan.
--
Source: http://arsipberita.com/show/bi-masih-olah-data-sbdk-perbankan-264407.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar