JAKARTA, KOMPAS.com – Komunitas KRL Mania yang rencananya akan menggelar doa bersama di Stasiun Dukuh Atas Sudirman, Jumat (8/7/2011) sore, batal digelar. Acara yang bertujuan untuk mendoakan agar ada perbaikan pelayanan KRL Jabotabek itu tidak mendapatkan izin dari pihak keamanan stasiun.
"Tadi kami tidak diberikan ijin dari security manager dengan alasan, pihak stasiun masih fokus pada pengamanan KRL. Kata pihak kereta api disuruh berdoa di masjid atau gereja, supaya lebih afdol," ujar Juru bicara KRL Mania, Agam Fathurrahman, saat ditemui di Stasiun Dukuh Atas Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (8/7/2011).
Demi menghormati petugas, lanjut Agam, pihak KRL mania mengikuti keputusan tersebut.
"Kecewa, ya kecewa, tapi kita tetap menghormati keputusan tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Arifin, Security Advisor PT KAI, membenarkan bahwa pihaknya tidak mengijinkan acra doa bersama tersebut. Pelarangan itu dilakukan dengan alasan stasiun merupakan tempat umum yang bukan diperuntukan untuk kegiatan di luar perkeretaapian.
"Silahkan mengadakan di tempat lain. Stasiun merupakan tempat umum yang bukan diperuntukan untuk kegiatan di luar perkeretaapian," ujarnya.
Adapun doa yang batal dibacakan secara bersama oleh KRL Mania itu berbunyi: "Ya Tuhan Yang Maha Kuasa. Pada hari ini, kami penumpang KRL Jabodetabek berkumpul di stasiun untuk memanjatkan doa kepada-Mu, karena kami terus menerus dianiaya dalam menggunakan KRL sebagai alat transportasi kami. Ya Tuhan Yang Maha Mengetahui, kami adalah kelompok masyarakat yang secara aktif mengurangi kemacetan di Jabodetabek dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan konsumsi BBM yang menghabiskan anggaran negara untuk kepentingan rakyat. Kami prihatin dengan tambahan 25 triliun APBN yang akan dibakar di jalanan. Kami memanjatkan doa kepada-Mu, agar pejabat Pemerintah dan DPR dapat dibukakan pintu hatinya dan memindahkan alokasi uang yang akan dibakar itu untuk kepentingan rakyat yang lebih mendesak, seperti perbaikan angkutan umum, termasuk KRL Jabodetabek, membiayai Sistem Jaminan Sosial Nasional termasuk kesehatan terjangkau, pendidikan terjangkau, memperbaiki ekonomi, termasuk untuk para petani."
Ya Tuhan Yang Maha Mendengarkan, kami mohon agar para pengambil keputusan ini dibukakan pintu hatinya, agar mereka punya strategi yang jelas dalam memperbaiki manajemen KRL Jabodetabek. Kami namakan strategi ini: Think Big, Start Small, Act Now. Think Big! Kami tahu, ya Tuhan, bahwa masalah per-KRL-an itu adalah masalah kompleks lintas sektoral. Pemerintah dan DPR mengutamakan angkutan pribadi dengan membangun jalan tol, dan bahkan baru saja menambah subsidi BBM Rp 25 triliun. Bukakanlah pintu hati mereka, ya Tuhan, agar mengutamakan angkutan massal, termasuk KRL Jabodetabek. Ubahlah pikiran mereka yang terbiasa naik mobil Royal Crown Saloon seharga Rp 1,3 miliar dengan vorijder, agar melepas kenyamanan mereka dan menaiki KRL bersama kami, merasakan kenyamanan menjadi rakyat. Semoga mereka dapat diubah pikirannya, agar tak sembarangan membakar uang pajak kami, dan mengutamakan angkutan umum massal."
Source: kompas megapolitan
Berita Lain:- Cegah Tawuran, Polisi Harus Berbaur
- Sulitnya Melacak Calo Berseragam Portir
- Tarif Tol Bakal Naik Setelah Lebaran
- Ancol Dijadikan Kawasan Bebas Kendaraan
- Dua Perempuan Muda Tewas Misterius
+ Arsip Berita Indonesia - Doa Bersama KRL Mania Dibatalkan Petugas.
--
Source: http://arsipberita.com/show/doa-bersama-krl-mania-dibatalkan-petugas-263735.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar