JAKARTA, KOMPAS.com – Terkait tawuran yang terjadi akhir pekan lalu, Sabtu (2/7/2011) dan Minggu (3/7/2011), di kawasan Pasar Rumput, Polda Metro Jaya, masih menelusuri tentang adanya provokator dalam aksi tersebut. Namun, berbagai kemungkinan dapat muncul menjadi penyebab terjadinya tawuran warga di kawasan itu.
"Tentunya kami tidak melihat sejauh itu dulu, tentang adanya provokator atau tidak. Kami masih harus melakukan proses. Tidak bisa kami serta-merta mengatakan bahwa ada sesuatu tanpa adanya fakta," kata Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Irlan, di Jakarta, Selasa (5/7/2011).
Hingga saat ini, lanjut Irlan, belum ada pelaku yang ditindak tegas atas perbuatan mereka yang memungkinkan pecahnya aksi tawuran antarwarga itu. Namun, apabila ditemukan fakta hukum, pihaknya tidak segan-segan melakukan tindakan represif.
"Sayangnya, sampai saat ini memang belum ada bukti dan saksi yang mengarah kepada tersangkanya. Apabila nanti menemukan ada saksi, ada tersangka, dan bisa dibuktikan tentunya akan diambil tindakan hukum," tegas Irlan.
Menurutnya, pemicu tawuran ini biasanya cenderung masalah kecil yang kemudian meruncing. Ia mengimbau kepada tokoh masyarakat setempat agar dapat memberikan bimbingan sehingga adanya kesadaran dari masyarakat untuk tidak lagi melakukan aksi tawuran.
"Kadang-kadang timbul solidaritas yang sempit antarmasyarakat sehingga tidak melihat secara jelas permasalahan. Ini harus betul-betul dikaji dan dipahami, tidak semestinya membesarkan masalah yang seperti itu sehingga terjadi tawuran antarkelompok," tutur Irlan.
Ia menambahkan, maraknya aksi tawuran antarwarga ini juga seolah menjadi pola tindakan yang menurun. Kendati demikian, ia menolak aksi tawuran ini dikategorikan sebagai budaya.
"Ini kelihatannya sudah turun-temurun di antara kelompok mereka, sehingga yang kecil-kecil ini begitu besar menganggap kelompok itu musuh mereka. Inilah yang harus diubah," kata Irlan.
Source: kompas megapolitan
Berita Lain:- Jelang Ramadhan, Bisnis Hiburan Diawasi
- Polisi Nyatakan Sudah Sesuai Prosedur
- Alihkan Subsidi untuk Selamatkan Kereta
- Tidak Curiga Pembeli Ipad adalah Polisi
- Alihkan Subdisi untuk Selamatkan Kereta
+ Arsip Berita Indonesia - Polda Belum Mencium Adanya Provokator.
--
Source: http://arsipberita.com/show/polda-belum-mencium-adanya-provokator-261293.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar