JAKARTA: Mabes Polri meragukan hasil peneliatian Imparsial yang menyatakan mayoritas masyarakat tidak puas dengan kinerja kepolisian. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Ketut Yoga Ana, mengatakan hasil tersebut perlu diuji kebenarannya.
“Setiap masyarakat berhak menilai apapun tentang institusi polri. Namun, anggapan itu tidak serta-merta dapat dikatakan sebagai sebuah kebenaran,” kata Yoga di Jakarta, Senin (18/7).
Menurut Yoga, polisi selalu berusaha untuk dapat menyelesaikan suatu kasus secepat mungkin. Namun tidak banyak masyarakat yang memahami kesulitan penyelesaian kasus. “Yang menentukan itu tidak semata pada kecakapan polisi, tapi juga pada sulit tidaknya proses pembuktian,” kata dia.
Survei Imparsial menyebut 61 persen warga Jakarta tidak puas dengan kinerja insitusi Polri. Dua hal yang paling mendapat sorotan adalah penanganan polisi di bidang korupsi dan terorisme. Sebanyak 78 persen warga Jakarta tidak puas untuk urusan korupsi, dan 67 persen terkait kasus terorisme.
Yoga mengklaim selama ini polisi sudah melakukan yang terbaik sesuai dengan tugas dan kewenangan Polri. Oleh karena itu, kebenaran hasil penelitian itu mesti diuji terlebih dahulu dari sisi metodelogi penelitian. “Polisi itu bukan ahli survei, jadi tidak bisa menilai,” cetusnya.
Yoga mengakui tidak kali ini saja institusi Polri dipojokkan melalui penelitian. Meski demikian, ia mengapresiasi hasil penelitian tersebut. “Biar fakta hukum yang berbicara, kami terima semua kritik untuk perbaikan dan motivasi,” ujarnya. (OL-8)
Source: media indonesia
Berita Lain:- Pejabat India-pakistan Bahas Masalah Kashmir
- Denny Kailimang Ancam Laporkan Panja Komentar di Luar RDP
- PNS Pemkot Padang Tidak Akan Terima THR
- Pernyataan Panja Mafia Pemilu Dinilai Sudutkan Andi Nurpati
- Empat Orang Tewas Dalam Bentrokan Di Kantor Polisi Xinjiang China
+ Arsip Berita Indonesia - Polri Ragukan Hasil Penelitian Imparsial.
--
Source: http://arsipberita.com/show/polri-ragukan-hasil-penelitian-imparsial-270538.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar