JAKARTA: Positifnya pasar modal Indonesia yang tecermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus mencetak poin tertinggi dianggap wajar dan tidak dalam kondisi “bubble” seiring positifnya fundamental ekonomi Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito ketika ditemui di Jakarta, Selasa mengatakan, arus modal asing yang masuk ke dalam negeri (capital inflow) yang cukup deras dipicu oleh belum kondusifnya gejolak ekonomi Eropa dan AS sehingga investor cenderung masuk ke dalam negara yang berfundamental bagus.
“Secara ‘year to date’ minat asing cukup tinggi, ini tidak terlepas dari situasi global di eropa dan AS yang belum menunjukkan ketidakpastian sehingga orang lebih memilih investasi pada negara yang sudah teruji. Jadi pasar modal kita tidak ‘bubble’,” kata dia.
Saat indeks BEI jatuh hingga delapan persen pada Januari 2011 lalu, diakuinya, beberapa pelaku pasar asing menarik dananya, namun kondisi itu tidak menunjukkan kondisi pasar modal “bubble”.
“Pada Januari lalu indeks BEI turun delapan persen, salah satunya dipicu dana asing yang keluar, namun belakangan ini arahnya kembali positif lagi seiring pertumbuhan ekonomi kita yang positif,” kata dia.
Ia mengatakan, pada semester pertama 2011 dana asing yang masuk ke alam pasar modal tidak terlalu deras, namun saat menginjak semester kedua tahun ini dana asing cukup agresif masuk ke pasar modal sehingga mendorong IHSG menembus rekor baru.
“Arus dana asing yang masuk saat ini memang terasa dibanding semester pertama, dari Juni sampai saat ini kenaikkan indeks sudah tujuh persen lebih, namun derasnya asing masuk ke pasar modal bukan menunjukkan ‘bubble’ karena kondisi itu didukung juga oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia dan kinerja yang positif pada emiten tercatat di BEI,” kata Eddy.
Pada semester pertama 2011, kata dia, banyak pelaku pasar asing yang masih bertahan di pasar dalam negeri karena keyakinan mereka akan fundamental ekonomi dalam negeri yang positif.
“Beberapa teman saya dari luar mengaku pada semester pertama 2011 mereka bertahan dan tidak terlalu agresif melakukan transaksi, namun memasuki semester dua mereka aktif bertransaksi dan aktif beli, dengan begitu secara tidak langsung fundamental kita bagus. Mereka juga tidak gegabah dalam berinvestasi dengan kondisi itu jelas Indonesia akan terus
tumbuh,” kata dia.
Sedangkan data BEI tercatat sepanjang semester pertama 2011 dana asing yang masuk ke pasar modal mencapai Rp17,224 triliun.
Eddy mengatakan, meski pelaku pasar asing sangat berdampak signifikan terhadap pertumbuhan pasar modal dalam negeri, namun kondisi itu tidak menunjukkan dominasinya pada transaksi di BEI.
“Dari data statistik, asing tidak mendominasi bursa. Sebesar 60 persen dikuasai oleh pelaku pasar lokal dan sisanya 40 persen asing dari total transaksi,” papar dia. (Ant/OL-2)
Source: media indonesia
Berita Lain:- Reformasi Birokrasi belum Dukung MP3EI
- Krakatau Steel Investasi Rp5.92 Triliun
- Sudah 120 Ribu Orang Datang ke IIMS
- Dua Hari IIMS 57 Mercy Terjual
- Nissan, Dongfeng China Investasi 8 Miliar Dolar
+ Arsip Berita Indonesia - Wajar Pasar Modal Indonesia di Jalur Positif.
--
Source: http://arsipberita.com/show/wajar-pasar-modal-indonesia-di-jalur-positif-276669.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar