Berita Unik Seputar Dunia: Yulianis Bantah Ada Aliran Uang ke Anas

7.21.2011

Yulianis Bantah Ada Aliran Uang ke Anas

7/21/2011 Diposting oleh Muhamad Rian Santoso

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

1719462 Yulianis Bantah Ada Aliran Uang ke Anas

Kamis, 21 Juli 2011 03:48 WIB

JAKARTA: Mantan staf keuangan PT Anak Negeri, Yulianis
mengaku tidak ada aliran dana kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas
Urbaningrum. Ia menyatakan tidak pernah berhubungan dengan Anas dan
istrinya.

Kuasa hukum Yulianis, Ignatius Supriyadi menyatakan
kliennya keberatan atas pernyataan Mindo Rosalina Manulang yang
menyebutkan terdapat aliran dana dari proyek Hambalang dan proyek
pembangunan wisma atlet SEA Games XXVI kepada Anas.

“Memang
tidak ada. Kalau di dakwaan aliran di DPR ada, ya kalau di DPR silakan.
Dari data klien kami memang tidak ada,” jelas Supriyadi di Jakarta, Rabu (20/7)

Ia menyatakan kliennya
merupakan staf keuangan di perusahaan mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat Muhammad Nazaruddin. Kliennya bertugas mencatat uang yang masuk dan
keluar dari perusahaan.

Bahkan kliennya mengaku tidak
mengenal Anas ataupun istrinya. “Klien kami mengatakan tidak
benar jika dirinya mendirikan perusaaahan bersama Istri anas, Athiyyah
Laila karena keduanya saja tidak saling mengenal,” tegasnya

Ia
mengakui Nazaruddin memang pernah meminta kliennya duduk
sebagai Presiden Direktur PT Executif Money Changer. Namun permintaan
ini tidak dilakukan secara layak.

Namanya tiba-tiba dicatut sebagai presiden direktur. Nazaruddin bahkan baru memintanya mengurus izin setelah namanya dicatut.

“Saya
sebutkan, namanya dicatat menjadi presdir. Dia disuruh mengurusi
izinnya. Dia tidak mau mengurusi izinnya itu, karena dia tidak mau jadi
presdir di situ,” jelasnya.

Menurutnya, hubungan Yuliani
dengan Nazaruddin di perusahaan memang tidak begitu baik. Pasalnya di
awal bekerja, kliennya merasa tidak nyaman dan keluar dari perusahan,
dua bulan setelah bekerja.

Namun Nazaruddin mengancam dengan menyatakan
mengetahui seluruh hal mengenai Yuliani dan keluarganya. “Klien saya menganggap ini sebagai ancaman. Dia lalu menetap untuk bekerja disana,” jelasnya. (Yoi/OL-04)