Bentrokan itu terjadi hanya sehari setelah Badan Pangan Dunia PBB (WFP) memulai pengiriman bantuan udara darurat ke ibu kota yang dilanda perang itu bagi ribuan orang yang terancam kelaparan akibat kekeringan parah di negara Tanduk Afrika tersebut.
“Pasukan kami menangani ancaman keamanan khusus dalam operasi ofensif taktis pendek,” kata juru bicara Pasukan Uni Afrika di Somalia (AMISOM) Paddy Ankunda dalam sebuah pernyataan.
Serangan itu bertujuan “memastikan bahwa badan-badan bantuan bisa terus beroperasi dan mengirim bantuan vital bagi para pengungsi,” tambahnya.
Tiga posisi di kota itu telah dikuasai pasukan dalam ofensif tersebut, kata juru bicara itu.
Pertempuran berlangsung di dekat pasar Bakara di kota itu dan daerah Suqbacad, dan kedua pihak terlibat dalam tembak-menembak senjata mesin berat dan artileri.
Sejumlah saksi mengatakan kepada AFP, pasukan dan tank Uni Afrika menyeberangi sebuah jalan yang berfungsi sebagai garis depan dalam perang mereka melawan gerilyawan garis keras Al-Shabaab dan bergerak masuk ke daerah Suqbacad.
“Kami menghitung sekitar 27 korban sipil, mereka terperangkap dalam tembak-menembak,” kata Mohamed Abdiwahab, seorang supir ambulan di Mogadishu.
“Sejumlah orang yang masih berada di daerah itu segera menyelamatkan diri,” kata Muktar Ahmed, seorang warga di daerah Suqbacad.
Bentrokan itu berlangsung ketika badan-badan bantuan internasional berusaha mencari cara untuk menyerahkan bantuan makanan kepada penduduk yang tinggal di kawasan yang dilanda kelaparan, khususnya daerah-daerah Somalia selatan yang dikuasai kelompok Al-Shabaab yang terkait dengan Al-Qaida.
Badan-badan bantuan menarik diri dari Somalia selatan pada awal 2010 setelah ancaman terhadap staf mereka dan aturan semakin keras yang diberlakukan terhadap aktivitas mereka oleh Al-Shabaab, yang dimasukkan ke dalam daftar kelompok teror oleh Washington.
Militan bulan ini mengatakan, kelompok bantuan asing bisa kembali lagi ke wilayah itu, namun Jumat seorang juru bicara Al-Shabaab mengatakan bahwa larangan operasi terhadap mereka masih tetap diberlakukan.
Al-Shabaab mengobarkan perang selama empat tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB yang hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu.
Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli 2010.
Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas.
Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibukota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang.
Pemboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak pemboman 1998 terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al-Qaeda.
Washington menyebut Al-Shabaab sebagai sebuah organisasi teroris yang memiliki hubungan dekat dengan jaringan Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.
Milisi garis Al-Shabaab dan sekutunya berusaha menggulingkan pemerintah Presiden Sharif Ahmed ketika mereka meluncurkan ofensif mematikan pada Mei tahun lalu.
Mereka menghadapi perlawanan sengit dari kelompok milisi pro-pemerintah yang menentang pemberlakuan hukum Islam yang ketat di wilayah Somalia tengah dan selatan yang mereka kuasai.
Al-Shabaab dan kelompok gerilya garis keras lain ingin memberlakukan hukum sharia yang ketat di Somalia dan juga telah melakukan eksekusi-eksekusi, pelemparan batu dan amputasi di wilayah selatan dan tengah. (M014/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011
Source: AntaraNews.com – Mancanegara
Berita Lain:- Wartawan BBC Termasuk 21 Korban Tewas Dalam Serangan di Afghanistan
- Pemberontak Libya Tempatkan Dubes di London
- Pemberontak Libya Tembatkan Dubes di London
- Puluhan Orang Tewas Dalam Pertempuran di Kamp Militer Yaman
- Pemberontak Libya Tempatkan Duta Besar di Paris, London
+ Arsip Berita Indonesia - 27 Warga Sipil Cedera Dalam Pertempuran di Mogadishu.
--
Source: http://arsipberita.com/show/27-warga-sipil-cedera-dalam-pertempuran-di-mogadishu-278091.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Posting Komentar